"Kampus harus menjaga kemajemukan serta meningkatkan kemampuan akademik untuk nencapai daya saing bangsa," tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Riset Setara Institute, Halili mengungkapkan, sebanyak 10 perguruan tinggi negeri di Indonesia terpapar paham radikalisme.
Hal itu diungkapkan Halili berdasar hasil penelitian bertajuk “Wacana dan Gerakan Keagamaan di Kalangan Mahasiswa: Memetakan Ancaman atas Negara Pancasila di PTN.”
Halili mengungkapkan, berdasar penelitian yang dilakukan oleh Setara Institut selama Februari sampai April 2019 terhadap 10 PTN di Indonesia, ditemukan masih banyak wacana dan gerakan keagamaan yang bersifat eksklusifitas.
Baca Juga: Wirathu, Biksu Radikal Anti-Muslim Myanmar Terancam Penjara Seumur Hidup
Dosen Ilmu Politik Universitas Negeri Jakarta itu bahan menyebut IPB salah satu yang terpapar paham radikalisme terberat.
"Di berbagai kampus masih berkembang wacana dan gerakan keagamaan eksklusif yang tidak hanya digencarkan oleh satu kelompok keislaman tertentu, tapi oleh beberapa kelompok, yaitu gerakan Salafi-Wahabi, Tarbiyah dan Tahririyah," kata Halili.
"Paling berat ITB dan IPB," imbuhnya.