Selain prevalensi di ranah virtual, lanjut Enda, keunggulan atau kehadiran sebuah parpol di medsos tak terlepas dari beberapa faktor, yakni figur/kader partai, pemberitaan di media massa yang begitu masif, dan primodialisme.
"Semua saling terkait satu sama lain, tidak bisa berdiri sendiri," tuturnya.
Berdasarkan hasil real count KPU pada Pemilu serentak 2019, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berhasil memuncaki daftar hasil rekapitulasi final Pemilu Legislatif 2019 dengan peroleh jumlah suara mencapai 27.053.961 atau 19,33 persen.
Di ikuti oleh Gerindra (12,57 persen), Golkar (12,31 persen), PKB (9,69 persen), dan Nasdem (9,05 persen).
Baca Juga: Hati-hati, 7 Unggahan di Media Sosial Ini Bisa Merusak Karier Lho!
Keberhasilan partai berlogo banteng ini tak lepas berkat tangan dingin Prananda Prabowo atau akrab disapa Nanan dalam memanfaatkan platform media sosial dalam membangun branding partainya.
Ditunjuk sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PDIP untuk periode 2015-2020, putra Megawati Soekarno Putri ini memprioritaskan media sosial sebagai alat kampanye utama partainya, mengingat besarnya peran media sosial dan juga masifnya pengguna internet di Indonesia.
Kesuksesan PDIP dalam memenangkan Pemilu legislatif dan Pilpres hanya lah puncak gunung es dari kerja keras dalam membangun kehadiran, popularitas, dan citra PDIP melalui platform virtual.