10 Tahun Jadi Ibu Negara, Ani Yudhoyono Ternyata Dua Kali Jalani Operasi

Sabtu, 01 Juni 2019 | 19:02 WIB
10 Tahun Jadi Ibu Negara, Ani Yudhoyono Ternyata Dua Kali Jalani Operasi
Mantan Ibu negara Presiden Indonesia keenam, Ani Yudhoyono dikenal gemar fotografi [@ aniyudhoyono / Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, ternyata sudah menjalani empat kali opname di rumah sakit, ketika sepuluh tahun menjadi ibu negara.

Dari total empat kali opname, dua di antaranya sampai harus menjalani operasi.

Hal ini diungkapkan oleh Ani Yudhoyono melalui buku yang ditulisnya sendiri, berjudul '10 Tahun Perjalanan Hati'.

Dalam buku tersebut, Ani Yudhoyono menceritakan bagaimana ia bisa jatuh sakit hingga harus dioperasi selama mendampingi SBY memimpin negara.

Baca Juga: Sepotong Kisah Obrolan Ani Yudhoyono saat Berkeliling Istana Bogor

"Sebelum menjadi ibu negara, saya tak pernah diopname. Tapi ketika menjadi ibu negara, saya sempat empat kali diopname, dua di antaranya cukup parah karena harus menjalani operasi," tulis Ani Yudhoyono dalam bukunya seperti dikutip Suara.com, Sabtu (1/6/2019).

Bulan-bulan awal menjadi ibu negara menjadi momen yang paling berat bagi Ani Yudhoyono.

Sebab, ia dihadapkan sederet aktivitas padat yang menyita waktunya, tubuhnya dipacu untuk tetap sehat bugar agar bisa mengikuti aktivitas yang ada.

Namun, Ani Yudhoyono akhirnya harus menyerah juga. Ia tak berdaya dirawat di RSPAD Gatot Subroto selama 3 hari pada Januari 2005, sepulang menjenguk korban bencana alam di Alor dan Nabire menaiki kapal laut.

Setelah sembuh, Ani bertekad untuk lebih fokus menjaga kondisi kesehatan agar tidak mengganggu aktivitas.

Baca Juga: Kisah Ani Yudhoyono yang Sering Dibandingkan dengan Ibu Negara Sebelumnya

Selama beberapa tahun berikutnya, Ani Yudhoyono mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kesibukan menjadi ibu negara.

 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersama dan Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono (kiri) melambaikan tangan sebelum memasuki pesawat khusus kepresidenan di Bandara Internasional Halim Perdanakusumah. [Antara/Widodo S. Jusuf/foc]
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bersama dan Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono (kiri) melambaikan tangan sebelum memasuki pesawat khusus kepresidenan di Bandara Internasional Halim Perdanakusumah. [Antara/Widodo S. Jusuf/foc]

Pada awal 2012, Ani Yudhoyono diserang sakit perut hebat. Awalnya sakit itu tak ia hiraukan.

Namun, lama kelamaan, sakit yang dirasa semakin menguat hingga Ani Yudhoyono tak kuasa menahannya.

Saat diperiksa oleh tim dokter RS PMI Bogor, dari hasil pemeriksaan ditemukan masalah dalam empedu Ani Yudhoyono. Setibanya di Jakarta, Ani Yudhoyono menjalani PET Scan di Rumah Sakit Pluit.

Berdasarkan pemeriksaan tersebut, ditemui ada batu kecil dan tajam di dalam kantong empedu dan jumlahnya banyak. Ani Yudhoyono diharuskan menjalani operasi pengangkatan empedu secepatnya.

"Saya agak panik. Saya tahu ada jadwal kunjungan SBY ke Tiongkok tak lama lagi dan saya diwajibkan ikut. SBY membesarkan hati saya. Saya akhirnya siap (menjalani operasi)," ungkap Ani Yudhoyono.

Operasi yang dilakukan pada 16 Maret 2012 pun berjalan lancar. Kantong empedu Ani Yudhoyono telah diangkat, ia terkejut saat menyaksikan sendiri begitu banyak batu di dalam empedu yang menjadi penyebab sakit perut hebat yang dialaminya.

Namun, sakit yang dialami oleh Ani Yudhoyono belum usai. Ia juga mengalami frozen shoulder atau kaku pada bagian lengan atasnya sehingga ia tak mampu mengangkat tangan ke arah atas.

Setelah melalui pemeriksaan saraf, Ani Yudhoyono mengalami saraf terjepit di posisi C4-5 atau cervical 4 dan 5.

Ia direkomendasikan menjalani operasi bedah saraf di Allegheny General Hospital, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat.

"Operasi kecil yang sangat sulit karena risikonya besar. Saya berangkat ke Pittsburgh pada Juni 2012. Saya didampingi Ibas, dr. Aris, Yulia Ekayanti dan beberapa staf," papar Ani Yudhoyono.

Operasi berjalan lancar. Beberapa jam setelah operasi, Ani Yudhoyono sudah mampu mengangkat tangannya.

Ia langsung berdandan dan mengenakan pakaian rapih untuk melanjutkan aktivitas mendampingi SBY melakukan kunjungan ke Los Cabos, Meksiko.

Untuk diketahui, Ani Yudhoyono menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura, seusai berjuang melawan kanker darah sejak awal 2019.

Jenazah Ani Yudhoyono dibawa ke Indonesia pada Sabtu malam menggunakan pesawat Hercules dan diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 20.30 WIB.

Setibanya di Indonesia, Ani Yudhoyono akan dibawa ke rumah duka di Cikeas, Jawa Barat.

REKOMENDASI

TERKINI