Menurut Rocky Gerung, hampir seperti anjing, DPR dan pers bertugas untuk mengawasi dan mengkritik kinerja pemerintah.
"Nah anggota DPR, pers juga, itu adalah watchdog, menggonggongi kekuasaan karena yang potensi untuk berbuat jahat adalah kekuasaan. Itu sudah dalil, jadi fungsi anjing adalah mengingatkan," ujarnya.
Maka dari itu, Rocky Gerung menyebutkan, pengerahan anjing-anjing Hendropriyono seharusnya ditujukan untuk pemerintah, bukan rakyat yang melakukan aksi demo 22 Mei.
"Nah kalau anjingnya berbalik untuk menyerang saya, ya itu anjing dungu namanya. Anjing itu tugasnya menggonggongi istana, bukan menggonggongi rakyat, jadi menghalau rakyat dengan anjing itu salah kaprah. Itu metafora anjing itu ya," ungkap Rocky Gerung.
Baca Juga: Para Ahli Filsafat Sangkal Tuduhan Andi Arief Soal Pembusukan Rocky Gerung
Pada Sabtu (18/5/2019) lalu, Hendropriyono memamerkan kemampuan puluhan anjing impor terlatih dan pintar di kompleks kediamaannya, di Senayan Residence, Jakarta.
Hendropriyono mengatakan, 150 anjing miliknya memiliki IQ tinggi dan cerdas dan mempunyai kebolehan menghadapi ancaman-ancaman yang sulit terlihat oleh kasat mata.
Ia menuturkan, 150 anjing tersebut siap dikerahkan untuk membantu mengamankan Ibu Kota DKI Jakarta saat KPU mengumumkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pilpres 2019 pada Rabu 22 Mei.