Suara.com - Istri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ani Yudhoyono meninggal dunia pada pukul 11.50 waktu Singapura.
Meninggalnya Ani Yudhoyono seperti dikutip dari akun twitter pribadi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun, bu Ani telah meninggal dunia pada 11.50 waktu Singapura," cuit Andi Arief dalam akun twitter pribadinya.
Sebelumnya, Ani Yudhoyono masih dirawat secara intensif karena kanker darah di Ruang Intensive Care Unit National University Hospital Singapura.
Baca Juga: Andi Arief: Ibu Ani Yudhoyono Telah Meninggal
Politisi Partai Demokrat, Rachlan Nashidik pun meminta doa dari masyarakat untuk kesembuhan Ani. Pasalnya kondisi Ani kembali memburuk.
"Indonesia, kami mohon doa. Keadaan Ibu Ani Yudhoyono kembali memburuk," cuit Rachlan melalui aku Twitternya @RachlanNashidik.
Sebelumnya diberitakan, kondisi kesehatan Ani Yudhoyono menurun hingga Jumat sore. Sang suami, Susilo Bambang Yudhoyono bergantian menjaga Bu Ani bersama dua anaknya, Edhie Baskoro Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Karena memang hanya dua orang yang boleh masuk ke ruangan," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar.
Renanda Bachtar bercerita, pada malam pertama di ICU, putra bungsu Ani, Ibas yang menunggu di ICU. Kemudian bergantian kakaknya, Agus Harimurti yang siaga.
Baca Juga: Ani Yudhoyono Kritis Lagi, Rachland: Bertahanlah Ibu, Jangan Hilang Harapan
"Kalau cucu-cucu mengumpul di apartemen," kata dia yang sejak beberapa hari yang lalu berada di Singapura.
Mengenai kondisi Ani Yudhoyono, menurut dia belum stabil, kadang membaik dan ada kalanya menurun.
"Kondisi Ibu sejak tiga hari lalu naik turun. Pagi drop, siang menjelang sore baik, besoknya begitu lagi. Ini hari ketiga, hari ini sedikit lebih menurun,” jelasnya.