Suara.com - Polisi menangkap empat orang yang diduga melakukan perusakan mobil Brimob saat kerusuhan di kawasan Jakarta Barat pada 22 Mei 2019. Keempatnya diringkus pada Kamis (30/5/2019).
Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisiaris Besar Polisi Hengki Haryadi menyebut, sebagian besar perusuh ialah komplotan preman. Mereka diduga dibayar untuk membuat kerusuhan.
"Ada beberapa kelompok ya, ada yang preman tapi yang lain sedang kita dalami. Memang sudah direncanakan semua itu fix perusuh semua dan juga dibayar," ujar Hengki kepada wartawan, Sabtu (1/6/2019).
Hengki menyebut, pihaknya juga telah melakukan profiling atas peran-peran mereka dalam kerusuhan 21 dan 22 Mei.
Baca Juga: Polisi: Panah Beracun Perusuh 22 Mei Bisa Bikin Perdarahan dan Tetanus
"Kemarin kita lakukan rekonstruksi untuk mengetahui peran masing-masing di mana posisi apa yang dilakukan dan sebagainya," katanya.
Hanya saja, polisi belum dapat merinci peran serta identitas keempat pelaku. Sebab, polisi belum rampung memilah peran-peran ratusan perusuh yang telah ditangkap.
"Karena ini sebagian besar dari luar tapi ada juga yang dari Jakarta sementara kita tangkap yang Jakarta untuk tahu indikasinya bagaimana," papar Hengki.
Sementara ini, total ada 189 tersangka yang ditangkap Polres Metro Jakarta Barat terkait aksi kerusuhan 21-22 Mei lalu di kawasan Jakarta Barat. Pihaknya akan memilah peran-peran mereka dalam kerusuhan nantinya.
"Kami lakukan rekonstruksi untuk mengetahui peran masing-masing di mana posisi, apa yang dilakukan dan sebagainya,” tuturnya.
Baca Juga: Fakta Baru, Ada Racun Berbahaya pada Anak Panah Milik Perusuh 22 Mei