Suara.com - Kondusifitas selama Ramadan dan pelaksanaan arus mudik lebaran 2019 dinilai oleh Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian tak lepas dari peran elite politik yang mampu meredam suhu politik pascapemilu 2019.
"Ramadan ini adem, mudik juga lancar, kita bersyukur situasi politik cooling down, kita berterimakasih pada elite politik dan komunikasi politik bisa dibangun," kata Jenderal Tito saat melakukan pantauan arus mudik di GT Kalikangkung Ngaliyan Semarang, Jumat (31/5/2019).
Jenderal Tito berharap kondisi itu bisa berlaku juga saat momen Lebaran nanti. Dengan kesejukan menjaga tali silaturahmi masing-masing, sehingga masyarakat pun bisa terus berdampingan.
"Lebaran waktu yang tepat untuk bersalaman dan memaafkan. Sehingga tensi politik tenang, grass root tenang dan masyarakat tidak terpecah," ujarnya.
Baca Juga: Puncak Arus Mudik di Jalur Nagreg Diprediksi Terjadi Besok
Selain memantau arus mudik, Tito mengaku faktor keamanan arus mudik menjadi fokus utamanya juga. Berbagai aksi yang berpotensi kejahatan telah diantisipasi pihaknya.
Polri bersama TNI akan menempatkan anggotanya untuk menjaga jalur arus mudik baik di tol maupun non tol, demi kenyamanan dan keamanan para pemudik yang pulang kampung.
"Kita tetap antisipasi, bersama Panglima TNI sepakat bagi anggota berjaga tidak menggunakan senjata api, tapi didampingi anggota bersenjata baik polri dan TNI," tuturnya.
Selain itu, Kapolri juga mewaspadai aksi kejahatan konvensional seperti aksi begal jalanan. Terutama pada ruas jalan di Lampung dan Sumatera Selatan. Pihaknya telah membentuk tim satgas anti begal.
"Tim satgas anti begal oleh jajaran Polda Lampung dan Sumatera Selatan, untuk memetakan kelompok begal dan lakukan langkah soft dan tegas," tukasnya.
Baca Juga: Puncak Arus Mudik di Terminal Kalideres Diprediksi Terjadi Besok
Kontributor : Adam Iyasa