Suara.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, kebutuhan masyarakat akan uang kian meninggi. Sebab, mereka harus memenuhi segala kebutuhan, mukai dari mudik lebaran hingga yang lainnnya.
Hal itu pula yang mendasari Iwan seorang sopir angkutan umum Miniarta beralih profesi menjadi kuli panggul guna menambah pundi-pundi uang bagi keluarganya. Apalagi, dikatakan Iwan, pendapatan dari hasil narik miniarta kian berkurang lantaran ditinggal mudik oleh para pekerja yang biasa menjadi penumpangnya.
Iwan kini beralih pekerjaan menjadi kuli angkut barang di Terminal Kalideres. Sejak pagi hingga menjelang petang, dia bersama kawan sopir miniarta yang lainnya bergantian membawakan barang-barang milik pemudik dari depan terminal hingga ke dalam bus tujuan.
Ia berujar, hari ini merupakan hari kedua dirinya menjual jasa sebagai kuli angkut barang. Pendapatan yang didapat, kata dia, pun lumayan jika dibanding menjadi sopir miniarta sehari-harinya.
Baca Juga: Tiket Bus Mudik Lebaran Tujuan Jawa dan Sumatera Naik di Terminal Kalideres
"Ya kalau ditarifin enggak ada. Kita terima seikhlasnya aja dari pemudik, ada yang kasih Rp 20 ribu, ada yang kasih Rp 30 ribu," kata Iwan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (31/5/2019).
Dari hasil menjadi kuli angkut barang selama satu hari kemarin, Iwan sudah mengantongi uang sekitar Rp 500 ribu.
"Kemarin dapat kurang lebih Rp 500 ribu. Lumayan buat tambahan lebaran nanti," ujar Iwan.
Namun, menurut Iwan, alih profesinya menjadi kuli angkut barang hanya untuk beberapa hari menjelang lebaran. Itu pun, kata dia, jika terminal masih ramai oleh penumpang yang ingin berangkat mudik.
"Paling sampai akhir pekan ini aja ramainya. Selebihnya udah sepi lagi," kata Iwan.
Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Banyak Beralih Naik Bus di Terminal Kalideres
Serupa dengan Iwan, sopir miniarta lainnya yang juga ikut beralih profesi menjadi kuli angkut ialah Ruslan. Namun, dia baru memulai pekerjaan tersebut pada hari ini atau H-5 lebaran.