Suara.com - Sejumlah perusahaan otobus (PO) di Terminal Kalideres kompak menaikan tarif bus saat arus mudik lebaran 2019. Kenaikan tersebut terjadi untuk jurusan antar kota antar provinsi (AKAP) di Jawa dan Sumatera
Mulyadi, karyawan dari PO Garuda Mas mengatakan kenaikan tarif dibanding arus mudik tahun lalu mencapai selisih Rp 30 ribu. Seperti pada tiket jurusan Kalideres ke Semarang, Jawa Tengah.
Kenaikan harga tiket tersebut, kata dia, disebabkan karena bus yang berangkat akan melewati jalan tol Trans Jawa.
"Tahun kemarin sama tahun ini boleh dikatakan sama, cuma ada perubahan sendiri. Tahun kemarin enggak ada tol tahun ini lewat tol. Dari harga kemarin Rp 270 ribu sekarang Rp 300 ribu tujuan ke Semarang," kata Mulyadi di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (31/5/2019).
Baca Juga: Puncak Arus Mudik di Jalur Nagreg Diprediksi Terjadi Besok
Ia menyebut penumpang dari PO-nya mengalami penurunan dibanding tahun kemarin. Namun, penurunan tersebut bukan disebabkan dari harga tiket bus yang naik.
"Kemungkinan turunnya penumpang dikarenakan banyaknya angkutan bus yang lain, bus pariwisata, rental dan bus dari mudik gratis," kata Mulyadi.
Sementara itu, Juni dari PO Siger Kencana mengatakan, kenaikan harga juga terjadi pada bus jurusan wilayah Sumatera.
"Untuk Sumatera tahun ini ada kenaikan sekitar Rp 150 ribuan dari kemarin harga normal," ujar Juni.
Terkait itu Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Kalideres, Revi Zulkarnaen mengatakan, kenaikan tarif bus tersebut merupakan hal yang wajar. Karena PO bus harus menutup biaya operasional lantaran harus menarik bus kosong saat kembali ke Terminal Kalideres.
Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Banyak Beralih Naik Bus di Terminal Kalideres
"Jadi secara biaya operasional lebih besar. Makanya kenaikan harga tiket untuk menutupi biaya operasional itu," ujar Revi.