Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah purnawirawan TNI ke Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (31/5/2019). Pertemuan itu baru akan berlangsung siang ini.
"Iya ada, nanti beliau (Jokowi) akan bertemu (dengan sejumlah pesiunan TNI)," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pertemuan tersebut diketahui untuk membahas situasi terkini pasca aksi kerusuhan 22 Mei 2019.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mereka yang diundang bertemu Jokowi diantaranya mantan Komandan Puspasus atau sekarang lebih dikenal Kopassus Letjen (Purn) Widjoyo Suyono, mantan Danjen Kopassus Letjen (Purn) Sintong Panjaitan.
Baca Juga: Melawan, Kivlan Zen Berencana Gugat Polisi ke Sidang Praperadilan
Kemudian mantan KSAD Jendral (Purn) Wismoyo Arismunandar, dan Panglima Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Timur Tengah Rais Abin.
Selain itu akan hadir Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat sekaligus mantan Wakil KSAD Letjen (Purn) Kiki Syahnakri.
Selanjutnya Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut sekaligus mantan KSAL Laksamana Ade Supandi, dan Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Angkatan Udara Marsekal (Purn) Djoko Suyanto.
Moeldoko menerangkan, rencana pertemuan tersebut untuk membangun sebuah komunikasi yang baik.
Menurutnya, tak dipungkiri para purnawirawan tersebut memiliki pandangan yang berbeda pasca Pemilu.
Baca Juga: Satu Tersangka yang Mau Bunuh Wiranto Cs adalah Sopir Part Time Kivlan Zen
"Intinya adalah kita ingin membangun sebuah komunikasi yang baik. Mungkin kemarin-kemarin ini ada beberapa purnawirawan yang ada perbedaan-perbedaan dalam memandang pemerintahan sekarang," kata dia.
Mantan Panglima TNI itu kemudian berharap pertemuan antara Jokowi dan para purnawirawan bisa menjembatani serta membawa suasana menjadi lebih baik antara purnawirawan yang lain dan pemerintah.
"Maka harapan kita, melalui komunikasi dengan para senior ini, bisa menjembatani. Para senior yang diundang pak Jokowi adalah beliau-beliau orang yang sangat dihormati, menjadi tokoh yang tidak berubah sampai saat ini," kata Moeldoko.
"Melalui beliau-beliau ini diharapkan bisa menyampaikan berbagai hal yang bisa membawa suasana menjadi lebih baik komunikasinya antara purnawirawan yang lain dan pemerintah," Moeldoko menambahkan.
Untuk diketahui, pasca kerusuhan 22 Mei di Jakarta pihak kepolisian menangkap mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko karena dugaan keterlibatan penyelundupan senjata secara ilegal.
Baru-baru ini aparat kepolisian juga menahan Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen yang menjadi tersangka kepemilikan senjata api ilegal.
"Ya itu, saya pikir pasti itu (pembahasannya). pasti, dalam kaitan itu," tandasnya.