Sensasi Mudik Naik Bus, Kenal Orang Baru sampai Merasa Senasib

Jum'at, 31 Mei 2019 | 12:54 WIB
Sensasi Mudik Naik Bus, Kenal Orang Baru sampai Merasa Senasib
Terminal Pulo Gebang. (Suara.com/Muslimin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nando (22) merasa tidak ada cerita dan tantangan jika mudik naik pesawat. Ke bandara, naik pesawat, turun pesawat, lalu sampai rumah. Itu saja.

Beda cerita kalau Nando naik bus untuk mudik. Banyak cerita di perjalanan dan punya sesasi sendiri.

"Kalau naik pesawat, baru berangkat sudah sampai, biasa saja, tidak ada sensasinya, berbeda kalau naik bus," kata salah seorang pemudik tujuan Sumatera Selatan, Nando (22), di Terminal Kampung Rambutan, Jumat (31/5/2019).

Menurut Nando, pulang kampung menggunakan bus memiliki cerita-cerita seru di sepanjang perjalanan yang nantinya akan menjadi kenangan mudik.

Baca Juga: Brimob Hingga Anjing Pelacak Jaga Keamanan Mudik di Stasiun Pasar Senen

"Kita bisa lihat keindahan Indonesia di sepanjang perjalanan, merasakan puasa dan berbuka di perjalanan, juga ada kejadian-kejadian menarik dan itu tidak kita kita dapatkan kalau naik pesawat," kata dia.

Dia mengaku tidak merasa rugi mudik menggunakan bus meski harga tiketnya tidak berbeda jauh dengan tiket pesawat.

"Yang penting suasananya itu, jangankan harga, waktu saja rasanya tidak rugi, ke tempat saya sekitar 17 jam perjalanan, kalau pesawat malah bisa satu jam," katanya.

Nando mendapatkan tiket ke Palembang Sumatera Selatan seharga Rp 550 ribu, ia membeli sesaat sebelum berangkat di loket Terminal Kampung Rambutan, harga tersebut tidak jauh berbeda kalau dibandingkan dengan tiket pesawat dilihatnya di aplikasi tiket online, yakni aekitat Rp 830 ribu.

Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang pemudik tujuan Kota Krui Provinsi Lampung, Dodi Saputra, ia memilih mudik menggunakan bus karena suasana kekeluargaan antar penumpang.

Baca Juga: Kemenhub: Puncak Arus Mudik Lebaran 2019 Mulai Sore Ini

"Kita saling tidak kenal, namun tujuan sama, akhirnya berinteraksi dan merasa memiliki nasib yang sama terasa kekeluargaannya, sama-sama susah senang di perjalanan," katanya.

Pemudik lainnya, Dewinda, mengatakan ia juga memilih menggunakan bus karena sepanjang perjalanan bisa membayangkan rindu menunggu saat-saat berkumpul dengan keluarga.

"Jadi di perjalanan aku membayangkan orang tua menunggu di terminal, aku turun dari bus bertemu keluarga dengan suasana haru," ujarnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI