Suara.com - Seorang pengguna akun jejaring sosial Facebook Umar Hamdan Karrar menjadi bulan-bulanan warganet usai dituding salah mengartikan doa ulama sepuh Nahdlatul Ulama, Ahmad Mustofa Bisri atau yang karib disapa Gus Mus.
Di akun Facebook (yang kini sudah dihapusnya), Umar mengunggah video Gus Mus tengah berdoa seraya menangis. Tapi, Umar menuliskan di statusnya, bahwa doa Gus Mus tersebut memiliki arti 'hancurkan Indonesia'.
"Masya Allah, pinter banget orang ini ya, sampai Indonesia didoakan dengan doa ini. Hei tahu nggak Anda apa arti doa itu? Arti doa itu: Ya Allah, hancurkanlah Indonesia," tulis Umar.
Gara-gara status ini, Umar menjadi bulan-bulanan warganet lain. Dia dituding salah mengartikan doa pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, tersebut.
Baca Juga: Sebut Istilah 'Iktikaf Run', Sandiaga Uno Disentil Putri Gus Mus
Berdasarkan penelusuran SUARA.com, Jumat (31/5/2019), status dan akun Facebook milik Umar telah raib dari jagat maya. Namun, sejumlah akun lain telah mengunggah jejak digital status tersebut.
Salah satunya yakni akun Media NU yang turut mengecam status dan sikap dari Umar. Dia mengunggah jejak digital status dari Umar yang dituding salah mengartikan doa Gus Mus.
"Seseorang yang mendaku dirinya sebagai ulama ini memanggil KH Ahmad Mustofa Bisri dengan panggilan "pinter banget orang ini ya". Lalu dengan nada sombong dan nada seolah paling pintar ia bertanya, "Hei, tahu nggak Anda arti doa itu? Arti do'a itu adalah: Ya Allah hancurkanlah Indonesia. Padahal arti doa Gus Mus tidaklah seperti itu," tulis akun Media NU.
Beredar permintaan maaf
Bukan hanya mengunggah jejak digital status Umar, Media NU juga mengunggah klarifikasi dan permintaan maaf dari Umar terkait dengan unggahannya yang dituding salah mengartikan Gus Mus.
Baca Juga: Putri Gus Mus Semprot Dahnil Anzar: Kelompokmu Boleh Terus Provokasi?
Disinyalir, klarifikasi dan permintaan maaf tersebut diunggah oleh Umar sebelum akun Facebook miliknya ditutup.