Suara.com - Tim kuasa hukum Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein bakal mengajukan gugatan praperadilan atas kasus kepemilikan senjata api. Kekinian, Kivlan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut dan telah ditahan di rumah tahanan Guntur, Jakarta Selatan.
Salah satu tim kuasa hukum, Pitra Romadoni mengaku, pihaknya akan mengirimkan gugatan praperadilan tersebut secepatnya ke pengadilan. Saat ini, draf gugatan tersebut tengah disusun oleh tim kuasa hukum.
"Insya Allah jadi. Ini masih disusun draftnya untuk dirembukkan bersama tim," ujarnya kepada Suara.com, Jumat (31/5/2019).
Pitra menyebut, kliennya tidak terbukti memiliki senjata api seperti apa yang disangkakan. Alasan tersebut lah yang menjadi alasan mengajukan gugatan praperadilan.
Baca Juga: Belasan Jam Diperiksa Kasus Senpi Ilegal, Kivlan Zein Bakal Ditahan?
"Alasannya sama seperti yang kemarin disampaikan, Pak kivlan tidak ada memiliki senjata api," tegasnya.
Sebelumnya, Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya resmi menahan Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zein setelah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus kepemilikan senjata api ilegal, Kamis hari ini.
Terkait penahanan Kivlan Zein itu disampaikan pengacara Suta Widhya saat ditemui wartawan di Polda Metro Jaya.
Menurutnya, selama 20 hari menjalani penahanan, Kivlan akan dititipkan ke Rumah Tahanan Militer, Guntur, Jakarta Selatan.
"Dalam hal ini kebijakan dari kepolisian untuk menahan 20 hari ke depan di rumah tahanan Guntur, Jakarta Selatan," kata Suta.
Baca Juga: Pengacara Akui Kivlan Zein Kenal Para Pengancam Pembunuhan 4 Tokoh Nasional
Untuk diketahui, Mabes Polri sebelumnya telah menangkap enam orang yang diduga berencana melakukan pembunuhan pada empat tokoh nasional yakni Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Polhukam Wiranto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.