Suara.com - Mien Uno ibunda Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno merasa berduka atas jatuhnya korban meninggal dunia akibat kerusuhan 22 Mei. Mien Uno pun meminta pemerintah dan aparat penegak hukum bertanggung jawab atas meninggalnya delapan orang dalam aksi 22 Mei tersebut.
"Saya sangat berduka dengan nilai kemanusiaan yang diabaikan, ada korban oleh peluru tajam jatuh pada aksi lalu," kata Mien Uno dalam acara doa bersama untuk korban kerusuhan 22 Mei yang diadakan Presidium Emak-Emak Republik Indonesia di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019).
Mien menilai aksi massa yang digelar di depan Kantor Bawaslu RI, Thamrin, Jakarta Pusat pada 22-21 Mei merupakan aksi damai. Mereka melakukan aksi tersebut semata-mata hanya menuntut keadilan.
Namun, kata Mien Uno, oknum penegak hukum justru melakukan tindakan brutal terhadap peserta aksi damai tersebut.
Baca Juga: Buka Puasa Bareng, Mien Uno Puji Sandiaga: Kok Cakep Banget Sih
"Di manakah nilai-nilai kemanusiaan itu yang dipertontonkan tindakan brutal oleh para penegak hukum, ini bukan perang ini aksi damai," ucapnya.
Atas hal itu, Mien Uno pun meminta pemerintah dan aparat penegak hukum bertanggung jawab atas peristiwa kerusuhan 22 Mei yang menyebabkan delapan orang meninggal dunia. Sekian itu, juga menyebabkan puluhan orang mengalami luka.
"Apapun yang terjadi adalah tanggungjawab pemerintah, adalah tanggungjawab penegak hukum," tukasnya.
Baca Juga: Marah Soal #SandiawaraUno, TKN Bandingkan Sikap Mien Uno dengan Ibu Jokowi