Bakar Hidup-hidup Gadis Bangladesh, 16 Orang Dituntut Hukuman Mati

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 30 Mei 2019 | 15:45 WIB
Bakar Hidup-hidup Gadis Bangladesh, 16 Orang Dituntut Hukuman Mati
Sejumlah perempuan di Kota Dhaka, Bangladesh menggelar aksi protes atas kasus pembunuhan seorang gadis yang dibakar hidup-hidup. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 16 orang tersangka didakwa terlibat dalam pembunuhan Nusrat Jahan Rafi (19), pelajar di Bangladesh yang tewas dibakar hidup-hidup pada 6 April 2019, akibat melaporkan tindak kekerasan seksual dari kepala sekolahnya.

Polisi di Feni, sebuah kota kecil yang di 160 kilometer di luar Dhaka, secara formal menjatuhkan dakwaan pembunuhan pada 16 tersangka pada Rabu (29/5/2019).

Tersangka, termasuk pelajar di madrasah dan dua politisi lokal dari Partai Awami, yang memiliki jabatan penting di sekolah itu. Siraj Ud Doula, kepala sekolah sang pelaku kekerasan seksual, termasuk dalam 16 tersangka itu, demikian seperti dilansir dari BBC, Kamis (30/5/2019).

Penyelidik menuntut hukuman mati bagi seluruh tersangka. Polisi mengatakan, jika kepala sekolah telah mengakui, jika ia yang memerintahkan pembunuhan, di pengadilan.

Baca Juga: Cekcok Keluarga, Mantan Wapres Iran Tembak Mati Istri Kedua

Doula disebut memerintahkan untuk membunuh Nusrat dari penjara, ketika siswanya menolak mencabut laporan di kepolisian. Persiapan pembunuhan dijelaskan menyerupai rencana militer.

Mereka mengatakan, di antara 12 tersangka telah memberikan pengakuan. Namun dua politisi menyangkal keterlibatan mereka.

PM Bangladesh Bereaksi

Usai kematian Rafi, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina berjanji bahwa semua yang terlibat dalam pembunuhan harus diadili.

“Tak ada satupun dari pelaku yang akan diampuni oleh hukum,” katanya.

Baca Juga: Korban Tewas Kebakaran Bangunan Tua di Bangladesh Bertambah Jadi 56 Orang

Sebelumnya, Rafi melaporkan tindakan kekeasan Doula pada akhir Maret diikuti dengan penangkapan pelaku.

Laporkan Tindakan Kekerasan

Pada 6 April, Rafi masuk sekolah untuk mengikuti ujian akhir, ketika dia dipaksa naik ke atap sekolah dan dibakar oleh sekelompok orang yang menggunakan burka.

Pelaku berencana membuat peristiwa pembunuhan seolah tindakan bunuh diri, kata polisi, namun Rafi yang menderita luka bakar mencapai 80 persen, berhasil memberikan pernyataan sebelum meninggal pada 10 April.

Kasus tersebut memantik protes global di Bangladesh, dan memunculkan diskusi tentang rentannya korban kekerasan seksual di negara itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI