Seperti dikutip SUARA.com dari NU.or.id, iktikaf artinya berdiam di dalam masjid dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah SWT. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pada setiap bulan Ramadan selama 10 hari yang terakhir, selalu melaksanakan iktikaf.
Bahkan secara khusus--pada tahun wafatnya--, beliau beriktikaf pada bulan Ramadan itu selama 20 hari, sebagaimana termaktub dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibu Hurairah.
Pelaksanaan iktikaf oleh Rasulullah SAW dan para Shahabat selama 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan itu erat kaitannya dengan Lailatul Qadar.
Dalam artian, Nabi dan para sahabat beriktikaf atau bertekun ibadah untuk berjaga-jaga ketika turun Lailatul Qadar. Sedikit pun tidak disangsikan lagi bahwa, tempat pelaksanaan iktikaf itu adalah masjid. Namun, masalahnya adalah masjid yang mana?
Baca Juga: Soal Peluang AHY dan Sandiaga Uno Jadi Menteri, Jokowi: Kenapa Tidak?
Sementara Rasulullah SAW melaksanakan iktikaf di masjidnya sendiri, yakni masjid Nabawi di Madinah. Oleh sebab itulah, ada banyak pendapat mengenai dimana seharusnya iktikaf itu dilaksanakan. Lantaran pengertian masjid tempat iktikaf yang ditunjukkan Alquran dianggap masih relatif.