Suara.com - Seorang warganet Twitter dengan akun @yosetiyanto memprotes buruknya jalan Trans Papua Barat, tepatnya di Jalan Manokwari-Bintuni yang dipenuhi lumpur. Untuk melintasi jalan sepanjang 4 kilometer tersebut harus dilalui 4 hari 4 malam lantaran medan jalan yang begitu berat.
Cuitan protes tersebut pun direspons oleh akun resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bina Marga. Pihak Bina Marga mengklaim bila jalan yang dimaksud sudah diperbaiki, aksi saling adu argumen pun terjadi antara si warganet dengan admin Bina Marga.
Awalnya, akun @yosetiyanto mengunggah beberapa foto penampakan Jalan Manokwari-Bintuni yang dipenuhi lumpur. Ia mengaku sudah sering mengajukan protes kepada pemerintah namun belum mendapatkan respon dari pemerintah pusat.
"Berikut ini kondisi terkini Mei 2019, pada Jalan Trans Papua Barat. tepatnya Jalan Manokwari-Bintuni, jalan sepanjang 4 Km ini harus kami tempuh dengan waktu 4 hari 4 malam. Beberapa bulan lalu sempat saya bagikan tapi tidak ada respon dari pemerintah pusat," tulis akun itu seperti dikutip Suara.com, Rabu (29/5/2019).
Baca Juga: Ancaman Pembunuhan Tokoh, Akademisi Dorong Amien Rais Diperiksa Polisi
Dalam foto yang diunggah, tampak jalanan tersebut dipenuhi lumpur yang cukup dalam. Beberapa mobil pun terpaksa diderek lantaran tak mampu menembus tebalnya lumpur di jalan tersebut.
Akun tersebut menjelaskan, kerusakan jalanan sudah terjadi sejak Februari 2019 lalu namun belum mendapatkan perbaikan dari pemerintah. Terlebih saat musim penghujan tiba, kondisi lumpur semakin tinggi sehingga semakin menyulitkan para pengendara yang hendak melintasi jalan tersebut.
Protes dari akun tersebut pun mendapat respon dari akun resmi Bina Marga. Bina Marga mengunggah sebuah video yang menunjukkan jalanan sudah dalam keadaan teraspal rapih, akun resmi tersebut mengklaim kondisi jalan sudah baik.
"Selamat pagi, foto-foto diatas diambil kapan ya? Karena data kondisi terakhir Jalan Manokwari-Bintuni di kami seperti dalam video kami ini," kata akun @info_binamarga.
Akun @yosetiyanto pun mengklaim bila foto diambil pada Mei 2019. Bahkan, ia pun mengunggah cuitan protes serupa yang pernah diajukan melalui sosial media pada Februari 2019 lalu.
Baca Juga: Menhub: Puncak Arus Mudik Lebaran 2019 Pada Jumat
"Foto diambil Mei 2019, lokasi jalan yang rusak berada di daerah Distrik Tahota, Mamey, Manokwari Selatan. Jika berkenan silakan kirim tim untuk memantau langsung," ungkap akun @yosetiyanto.