GP Ansor Dukung Polri Ungkap Aktor Kerusuhan 22 Mei di Jakarta

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Selasa, 28 Mei 2019 | 23:15 WIB
GP Ansor Dukung Polri Ungkap Aktor Kerusuhan 22 Mei di Jakarta
Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mendukung upaya penyelesaian secara hukum para perusuh yang melakukan tindakan anarkis saat unjuk rasa 21-22 Mei lalu di Jakarta.

GP Ansor juga mendukung langkah Polri untuk mengungkap aktor di balik kerusuhan 22 Mei.

"GP Ansor mendukung upaya Polri menindak tegas para perusuh, mencari dalang kerusuhan dan membawa mereka ke muka hukum. Upaya para perusuh jelas-jelas telah merusak dan mengancam bangunan demokrasi yang kita bangun," tegas Yaqut, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (28/5).

GP Ansor, kata Yaqut, juga menyesalkan adanya korban yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut.

Baca Juga: Korban Kerusuhan 22 Mei, Moeldoko: Kerusuhan Seperti Itu, Sangat Prihatin

Selain itu, pihaknya turut memberikan dukungan kepada Polri dan lembaga yang berwenang, guna menuntaskan rusuh massa dan dampak yang ditimbulkan.

"Kita berduka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan kerusakan atau kehilangan harta benda dalam kerusuhan itu. Kepada para perusuh dan aktor intelektual, mari sudahi cara berpikir picik agar tidak timbul korban selanjutnya," ujar Gus Yaqut, sapaan akrabnya.

Gus Yaqut juga menilai Polri dan TNI telah bertindak profesional dalam penanganan aksi massa pada 21-22 Mei lalu.

"Adanya bukti awal penyelundupan senjata dari daerah ke Jakarta menjadi ancaman yang serius. Namun, Polri dan TNI bersikap profesional sehingga peristiwa itu tidak semakin membesar. Dengan sikap yang cepat dan tanggap, Polri juga menangkap mereka yang hendak melakukan ancaman pembunuhan terhadap para tokoh bangsa," ujarnya.

Baca Juga: Mahfud MD dan Gerakan Suluh Kebangsaan: Tangkap Dalang Kerusuhan 22 Mei

Salah satu jenazah kerusuhan aksi 22 Mei di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat. [Suara.com/Stephanus Aranditio]
Salah satu jenazah kerusuhan aksi 22 Mei di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat. [Suara.com/Stephanus Aranditio]

Menurut Gus Yaqut, tindakan ancaman pembunuhan bagi para tokoh bangsa menjadi catatan serius bagi demokrasi Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI