Mahfud MD dan Gerakan Suluh Kebangsaan: Tangkap Dalang Kerusuhan 22 Mei

Selasa, 28 Mei 2019 | 20:09 WIB
Mahfud MD dan Gerakan Suluh Kebangsaan: Tangkap Dalang Kerusuhan 22 Mei
Mahfud MD, Penggagas Gerakan Suluh Kebangsaan saat menggelar keterangan pers di Kantor Kementerian Polhukam, Selasa (28/5/2019). (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerakan Suluh Kebangsaan meminta pemerintah beserta jajarannya untuk mengungkap dalang dari kerusuhan 21 dan 22 Mei. Mereka menilai, kerusuhan tersebut dilakukan secara terencana.

Mahfud MD, penggagas Gerakan Suluh Kebangsaan, menyampaikan setidaknya 8 poin pernyataan sikap mereka terkait kerusuhan 22 Mei. Salah satunya adalah mendukung pemerintah menangkap dalang kerusuhan.

"Kami mendukung pemerintah dan seluruh jajarannya untuk mengungkap dalang kerusuhan. Karena pasti ada dalangnya, tidak mungkin itu terjadi secara spontan gerakannya, terlihat sekali sangat terencana dengan beragam peralatan sistem komandonya," kata Mahfud seusai menemui Menkopolhukam Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (28/5/2019).

Selain itu, Mahfud juga mendukung pemerintah menangkap pelaku pemasok senjata-senjata api berpeluru tajam yang ilegal.

Baca Juga: Wiranto: Diduga, Korban Kerusuhan 22 Mei Disengaja untuk Gulingkan Jokowi

Mahfud juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk bijaksana dalam menyaring berbagai informasi yang tersebar di media sosial.

"Betapapun kecilnya akan terjadi hal-hal yang sifatnya membahayakan melalui provokasi, yang mungkin kalau kita tidak betul-betul sadar, itu akan membahayakan kita.”

Berikut 8 poin pernyataan sikap Gerakan Suluh Kebangsaan:

  1. Supaya aparat penegak hukum TNI dan Polri dalam hal ini tetap menindak tegas para perusuh dan mengayomi baik para pengunjuk rasa yang biasa. Karena bisa dibedakan antara perusuh dan pengunjuk rasa.
  2. Mendukung agar semua pengguna sosmed menahan diri, mengendalikan diri, tidak sembarang menyebar hoaks. Kami mendukung tindakan-tindakan pembatasan sosmed oleh pemerintah, jika itu diperlukan dalam rangka menghindari menolak kerusakan.
  3. Kami mendukung pemerintah mengungkap dalang kerusuhan. Karena pasti ada dalangnya, tidak mungkin itu terjadi secara spontan gerakannya terlihat sekali sangat terencana dengan berbagai peralatan sistem komandonya.
  4. Kami mendukung agar segera diungkap, bahkan kalau perlu segera ditangkap pembawa atau penyuplai senjata-senjata ilegal, senjata-senjata tajam, senjata api yang tajam, peluru tajam yang sudah juga ditengarai memakan korban selama terjadinya kerusuhan.
  5. Kami mendukung Polri dan TNI terus menegakkan keamanan dan ketertiban untuk melindungi masyarakat. Dalilnya itu Salus Populis Supreme Lex, keselamatan rakyat bangsa dan negara merupakan hukum yang tertinggi.
  6. Kami mendorong adanya rekonsiliasi politik. Karena politik itu tidak bisa zero sum game, yang menang mengambil semuanya, yang kalah dihabisi seluruhnya.
  7. Seluruh masyarakat untuk menahan diri jangan terprovokasi.
  8. Penyelesaian sengketa Pilpres 2019  ada di Mahkamah Konstitusi. Kami mengapresiasi Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno membawa perkara itu ke MK.

Baca Juga: Pascakerusuhan 22 Mei, Kapolri Larang Demo di Bawaslu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI