Diancam Dibunuh, Moeldoko Kini Dikawal Dua Anggota Kopassus

Selasa, 28 Mei 2019 | 19:45 WIB
Diancam Dibunuh, Moeldoko Kini Dikawal Dua Anggota Kopassus
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Suara.com/Umay Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui menjadi salah satu pejabat negara yang diancam dibunuh saat aksi 22 Mei 2019.

Selain Moeldoko, ada empat pejabat negara yang diancam dibunuh, yakni Menkopolhukam Wiranto, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan dan Staf Khusus Bidang Intelijen Gories Mere.

"Termasuk saya juga kalau enggak salah. Apa yang mau dikomentari, itu kan maunya dia (pembunuh bayaran). Kalau saya sih, risiko dari tugas. Biasa," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Moeldoko menuturkan, karena ancaman itu, dirinya kekinian dikawal oleh dua anggota Komando Pasukan Khusus alias Kopassus.

Baca Juga: Moeldoko Nilai Pemahaman Bule Jerman Penghina Jokowi Dangkal

"Tadinya saya enggak suka dikawal-kawal begitu, sekarang apa boleh buat, karena banyak yang mengingatkan, ya sudah. Dua orang saja," kata dia.

Mantan Panglima TNI tersebut mengatakan, pengawalan dua orang Kopassus terhadap dirinya sudah berjalan sepekan terakhir.

Ia juga mengakui kaget,  ketika mendapat informasi dirinya ikut menjadi target pembunuhan.

"Baru-baru ini, menjelang ramai-ramai itu saja. Saya sendiri kaget juga, berarti orang hebat dong saya," kata dia.

Moeldoko mengakui tak ambil pusing atas adanya ancaman pembunuhan tersebut. "Saya terus terang juga enggak mengerti ya. Gue dianggap orang penting kali ya," kata dia.

Baca Juga: Moeldoko: Pemerintah Cari Dalang Kerusuhan Aksi 22 Mei

Tak hanya itu, Moeldoko menuturkan selama ini dirinya melaksanakan tugas menegakkan kedaulatan negara Indonesia. Karena itu, kata Moeldoko, sikap dirinya membela NKRI tidak akan berubah meski diancam dibunuh.

"Bagi saya, yang kita tegakkan adalah kedaulatan negara, tidak ada yang lain. Wong saya dilahirkan sebagai  prajurit untuk itu. Sekarang pun enggak berubah sikap saya. Siapa pun yang mengganggu kedaulatan negara, itu bagian tugas yang enggak bisa diabaikan.”

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap nama 4 pejabat negara yang hendak ditembak mati oleh satu kelompok perusuh 22 Mei.

Dalam konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Selasa (28/5/2019), Tito mengungkapkan keempat nama itu adalah Menkopolhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen Gories Mere.

"Mereka menyampaikan nama Pak Wiranto, Pak Luhut Menko Maritim, Pak Kabin, keempat Gories Mere," kata Tito di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Polisi sudah menetapkan 6 tersangka dalam kasus ancaman pembunuhan 4 pejabat negara.

Dalam kasus ini, polisi juga menyita berbagai jenis senjata api dan rompi antipeluru, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah mata uang asing dolar Singapura yang nilainya sekitar Rp 150 juta sebagai bagian dari janji pemberian uang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI