Selamat datang saudaraku dari negeri para nabi. Kisah Haji Usman, pengusaha batik di Yogyakarta menginspirasi saya.
Saat seseorang bertanya kepadanya bagaimana ia begitu mudah menginfakkan hartanya, begitu ringan dalam bersedekah, tidak cinta pada harta?
Haji Usman menjawab, “Saking cintanya dan sayangnya saya sama harta, sampai-sampai saya tidak rela meninggalkan harta saya di dunia ini. Saya tak mau berpisah dengannya meskipun saya mati. Makanya, saya titip pada masjid, pada anak yatim, ada madrasah, pada pesantren, pada pejuang dakwah, dan pada mereka yang membutuhkan.”
Karena itu, saya ingin menitipkan emas ini (mahar dari suami tercinta) untuk keperluan saudara-saudaraku di Palestina sana.
Baca Juga: Miris, Badan PBB Urusan Pengungsi Palestina Terancam Kekurangan Dana
Silahkan jika ingin ditukarkan dalam bentuk uang. Sampaikan salam saya kepada saudara-saudara di Palestina.