Indonesia dinilai berkontribusi besar pada produksi sampah plastik. Hal mendasar yang menjadi pangkal persoalan sampah di Indonesia, menurut Novrizal, terutama bersumber pada tingkat kepedulian masyarakat yang rendah pada persoalan pengelolaan sampah.
"BPS mengeluarkan data indeks kepedulian masyarakat Indonesia yang nilainya 0,72. Artinya, orang Indonesia tidak peduli pada pengelolaan sampah," ujarnya.
Pada momen mudik Lebaran, biasanya rest area jalan tol menjadi lokasi untuk membuang sampah. Hal itu menurut Novrizal adalah cermin ketidapedulian masyarakat Indonesia pada masalah sampah.
Tidak jauh berbeda, Syaiful dari Greeners menyoroti sampah yang dihasilkan dari sebuah even kegiatan. Dia dan kelompoknya berharap agar sampah dari sebuah even dapat dipikirkan pengelolaannya.
"Less Waste Event, saat ini baru fokus pada sampah yang dihasilkan dari konsumsi pengunjung event, belum menyentuh aspek produksi, seperti sampah dari dekorasi dan lain sebagainya, yang jumlahnya juga tidak sedikit," ujar Syaiful.
Menurutnya, seperti pada konser Ed Sheeran di Solo, potensi sampah dari konsumsi selama 4 jam mencapai 20 - 25 ton dari 50 ribu penonton. Kemudian Java Jazz Festival, yang berlangsung selama tiga hari dengan sekitar 150 ribu penonton, menghasilkan sampah yang tentu lebih besar, yaitu mencapai total sekitar 75 ton.