HK Dapat Rp 150 Juta buat Beli Senjata Guna Tembak Mati 4 Pejabat Negara

Selasa, 28 Mei 2019 | 15:23 WIB
HK Dapat Rp 150 Juta buat Beli Senjata Guna Tembak Mati 4 Pejabat Negara
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. (Suara.com/Rambiga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, uang sebasar Rp 150 juta yang didapat dari tersangka HK diperuntukan untuk membeli senjata.

HK adalah salah satu tersangka penyelundupan senjata sekaligus berencana membunuh 4 pejabat negara dan 1 pemimpin lembaga survei pada kerusuhan 22 Mei.

Dedi juga menampik, uang tersebut merupakan honor untuk HK dan lima tersangka lain terkait rencana pembunuhan tersebut.

"Itu (Rp 150 juta) buat beli senjata. Baru Rp 50 juta dapat senjata, sisanya untuk beli senpi laras panjang, kalau laras pendek kan ada empat," kata Dedi di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).

Baca Juga: Ini 4 Pejabat Negara yang Diancam Ditembak Mati di Kerusuhan 22 Mei

Dedi mengatakan, uang Rp 150 juta diberikan kepada HK selaku koordinator lapangan. HK ditugaskan untuk mencari dan membeli senjata.

Ia juga yang melalukan pemetaan lokasi untuk tempat eksekusi keempat tokoh nasional dan satu pemimpin lembaga survei.

Dedi menduga, pemimpin lembaga survei turut menjadi target pembunuhan terkait penilaian kelompok tersebut, bahwa hasil-hasil jajak pendapat ataupun hitung cepat Pilpres 2019 bisa menggiring opini publik.

"Ya, bisa jadi ke arah itu, mereka (pelaku) sudah analisis. Mereka profesional," kata Dedi.

Polisi akan terus menelusuri siapa aktor intelektual dan penyandang dana rencana tersebut.

Baca Juga: Ini Senjata Karabin Perusuh 22 Mei Sedianya untuk Bunuh 4 Pejabat Negara

"Dari keenam tersangka, ada HK sebagai 'leader'. HK ini dipesan oleh aktor intelektual, yang desain semua rencana, dan ada penyandang dana di atasnya," kata Dedi.

Dalam kasus ini, polisi menyita berbagai jenis senjata api dan rompi antipeluru, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah mata uang asing dolar Singapura yang nilainya sekitar Rp 150 juta.

Berikut keenam tersangka yang ditangkap polisi terkait dengan upaya kericuhan saat 22 Mei 2019:

HK, warga Bogor.

Perannya 'leader' mencari senjata api sekaligus mencari eksekutor dan memimpin tim turun pada aksi 21 Mei. Dia ada pada saat 21 Mei membawa revolver jenis taurus. HK yang menerima uang Rp150 juta ditangkap Selasa (21/5) pukul 13.00 WIB di lobi Hotel Megaria, Menteng, Jakarta Pusat.

AZ, warga Ciputat Tangerang Selatan.

Peran mencari eksekutor sekaligus eksekutor. Ditangkap Selasa (21/5) pukul 13.30 WIB di terminal 1 C Bandara Soekarno-Hatta.

IF, warga Kebon Jeruk Jakarta Barat.

Perannya eksekutor menerima uang Rp 5 juta. Ditangkap Selasa (21/5) 20.00 WIB di pos Peruri Kantor Sekuriti KPBD Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

TJ, warga Cibinong.

Peran sebagai eksekutor menguasai senpi rakitan mayer cold 22, senpi laras panjang mayer cold 22. Menerima uang Rp55 juta. Ditangkap Jumat (24/5) 08.00 WIB di parkiran Indomaret Sentul, Citereup. TJ kita periksa urinenya positif methamphetamine dan amphetamine.

AD, warga Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara.

Peran sebagai penjual 3 pucuk senpi. Satu rakitan jenis Mayer, satu laras pajang, satu laras pendek, ke HK. Menerima uang Rp26,5 juta. Ditangkap pada Jumat (24/5) 08.00 WIB di daerah Swasembada dan dia juga positif amphetamine, metamphetamine dan benzo.

AF alias Fifi (perempuan) warga Rajawali, Pancoran, Jakarta Selatan.

Peran sebagai pemilik dan penjual senpi Revolver Taurus ke HK. Menerima uang Rp 50 juta. Ditangkap Jumat (24/5) di Bank BRI Thamrin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI