Faktor Ekonomi, Enam Tersangka Nekat Rencanakan Pembunuhan Tokoh Nasional

Selasa, 28 Mei 2019 | 14:45 WIB
Faktor Ekonomi, Enam Tersangka Nekat Rencanakan Pembunuhan Tokoh Nasional
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. [Suara.com/Rambiga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Enam orang tersangka yang merencanakan pembunuhan terhadap empat pejabat negara atau tokoh nasional dengan cara ditembak mati tergabung dalam satu kelompok. Mereka tidak memiliki latar belakang sebagai pelaku kejahatan atau pemegang senjata api yang mahir.

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan keenam tersangka tersebut merupakan karyawan kantoran.

Adapun yang membuat keenam tersangka nekat merencanakan aksi jahatnya tersebut karena didasari oleh faktor ekonomi dengan iming-iming uang imbalan jika berhasil melancarkan aksi penembakan terhadap empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.

"Enggak (memiliki keahlian), sebagai karyawan biasa. Iya (faktor) ekonomi," kata Dedi di Menko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).

Baca Juga: Kivlan Zein Tersangka Makar, Fadli Zon: Cuma di Mulut, Mana Bisa Makar

Dedi juga tidak menampik bahwa keenam tersangka terindikasi pernah melakukan latihan menembak terkait aksi pembunuhan yang mereka rencanakan.

"Nanti akan disampaikan. Iya, iya (ada indikasi ke sana)," ujar Dedi.

Diketahui, Polri dan TNI menetapkan 6 tersangka baru terkait kerusuhan 22 Meidi sejumlah titik DKI Jakarta, terutama kawasan dekat gedung Bawaslu, Jalan M. H. Thamrin, Rabu pekan lalu.

Keenam tersangka baru itu berasal dari satu kelompok yang sama dan dipimpin oleh lelaki berinisial HK. Keenamnya ditangkap karena berniat menembak mati 4 pejabat negara atau tokoh nasional.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal dalam konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam, Senin (27/5/2019), mengungkapkan keenam tersangka tersebut berinisial HK alias Iwan, AZ, IF, TJ, AD, dan AF alias Fifi.

Baca Juga: Tim Advokasi Korban Kerusuhan 22 Mei Minta Komnas HAM Panggil Kapolri

Keenamnya memiliki peran masing-masing yang berbeda. Ada yang mencari pejual senjata api, hingga mencari sosok demonstran 22 Mei untuk dijadikan martir alias penembak 4 pejabat negara dan satu pemimpin lembaga survei swasta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI