Jubir PSI Akui Sepikiran dengan Ferdinand Demokrat: Ada Kelelahan yang Sama

Selasa, 28 Mei 2019 | 14:43 WIB
Jubir PSI Akui Sepikiran dengan Ferdinand Demokrat: Ada Kelelahan yang Sama
Juru Bicara Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan langka diungkapkan oleh Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (Jubir PSI) Dedek Prayudi. Ia mengaku sejalan dengan Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Meski Dedek Prayudi mengatakan sangat jarang memiliki pendapat yang sama dengan Ferdinand Hutahaean, ia mengaku, ada satu gagasan dari politikus 42 tahun itu yang sejalan dengan pandangannya.

Pada Selasa (28/5/2019), Ferdinand Hutahaean berkicau tentang pentingnya pertemuan antara calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan capres petahana Joko Widodo (Jokowi).

Ia menilai, sebaiknya Prabowo menyatakan secara langsung niatnya untuk berjuang sebagai presiden di hadapan Jokowi.

Baca Juga: Tim Advokasi Korban Kerusuhan 22 Mei Minta Komnas HAM Panggil Kapolri

Ferdinand Hutahaean juga menyarankan agar keduanya membuat suatu kesepakatan agar persaingan antara keduanya tak memakan lebih banyak korban.

Cuitan Dedek Prayudi - (Twitter/@Uki23)
Cuitan Dedek Prayudi - (Twitter/@Uki23)

"Pertemuan @prabowo dengan @jokowi menjadi penting agar keduanya berbicara. Prabowo misalnya bisa menyatakan langsung di depan wajah Pak Jokowi: "SAYA AKAN LAWAN BAPAK HINGGA DARAH PENGHABISAN" atau jika memang harus ada kesepakatan, ya bicarakan saja daripada korban jatuh lagi," cuit Ferdinand Hutahaean.

Dedek Prayudi pun menimpali tweet tersebut dengan pernyataan serupa. Ia mengaku sepikiran dengan Ferdinand Hutahaean.

Berdasarkan penjelasannya, ada rasa lelah yang sama yang dialami bangsa Indonesia.

Dirinya lantas menyampaikan opini yang senada dengan Ferdinand Hutahaean, yakni bahwa Jokowi dan Prabowo sebaiknya bertemu untuk menjaga persatuan. Apalagi, menurut Dedek Prayudi, ada ideologi asing yang mulai mencuri kesempatan di tengah pertikaian antara dua kubu pendukung masing-masing capres.

Baca Juga: Jokowi Undang Korban Penjarahan ke Istana, Demokrat: Nyawa Lebih Berharga!

"Saya jarang sekali sependapat dengan Bang Ferdinand, tapi rasanya ada kelelahan yang dirasakan bangsa ini, yang kita sama-sama sepakati. Kedua tokoh besar ini memang sebaiknya berdialog demi keutuhan bangsa. Saya melihat ancaman ideologi asing mulai masuk mengambil kesempatan," tulis Dedek Prayudi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI