Waspada, Gelombang di Selatan Jateng Bisa Capai 6 Meter saat Kemarau

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 28 Mei 2019 | 08:21 WIB
Waspada, Gelombang di Selatan Jateng Bisa Capai 6 Meter saat Kemarau
Ilustrasi gelombang laut. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah masyarakat yang beraktivitas di sekitar perairan dan Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, terutama nelayan, dinilai penting untuk mengantisipasi potensi gelombang laut saat musim kemarau. Pasalnya, gelombang laut ada kecenderungan lebih tinggi.

“Kaitannya dengan gelombang, saat kemarau ada kecendungan lebih tinggi di wilayah perairan dan Samudera Hindia bagian selatan Jateng,” kata Prakirawan Cuaca pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Rendi Krisnawan, Selasa (28/5/2019).

Rendi menjelaskan, saat kemarau ada angin timuran. Angin berhembus dari benua Austria, menuju atau melewati Jawa.

“Itu biasanya dengan kecepatan tinggi, sehingga menyebabkan tingginya gelombang laut,” kata Rendi.

Baca Juga: Jateng Selatan Mulai Masuki Musim Kemarau

Biasanya, lanjut Rendi gelombang akan semakin tinggi ketika musim kemarau tengah mencapai puncak.

“Ketinggian gelombang bisa mencapai 4-6 meter terutama saat puncak kemarau,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah wilayah di Jawa Tengah bagian selatan saat sekarang ini sudah memasuki awal musim kemarau. Adapun puncak musim kemarau, secara umum diperkirakan akan berlangsung dalam bulan Agustus 2019.

Dari data yang disampaikan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap wilayah yang sudah masuk awal musim kemarau tersebut, yakni Cilacap bagian utara dan timur, serta sebagian kecil Banyumas. Wilayah tersebut mulai masuk musim kemarau sejak (10 hari) ketiga bulan Mei 2019 ini.

Sebelumnya, untuk wilayah Jateng Selatan yang masuk musim kemarau pada bulan Mei ini, meliputi Kebumen bagian tenggara.

Baca Juga: Cuaca Jateng Hari Ini, Waspada Hujan dan Gelombang Tinggi

Selanjutnya, wilayah Jateng selatan yang memasuki awal musim kemarau pada bulan Juni, meliputi sebagian besar wilayah Banyumas dan Banjaregara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI