PSI Bela Glenn Fredly yang Disindir Kubu Prabowo - Sandiaga

Senin, 27 Mei 2019 | 22:16 WIB
PSI Bela Glenn Fredly yang Disindir Kubu Prabowo - Sandiaga
Glenn Fredly [Suara.com/Wahyu Tri Laksono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia, Muannas Alaidid, buka suara terkait tudingan Juru Bicara BPN Prabowo – Sandiaga, Andre Rosiade terhadap musikus Glenn Fredly.

Sebelumnya, Andre menuding posisi Glenn Fredly aman dari kasus hukum karena pendukung Jokowi – Maruf Amin di Pilpres 2019.

Menanggapi hal tersebut, Muannas mengatakan, Andre adalah politikus tak paham hukum. Selain itu, ia menilai pernyataan Andre hanya membuat gaduh suasana.

"Politikus tidak paham hukum begini, ikut buat gaduh, penghinaan itu delik aduan, harus korban sendiri (Prabowo) yang melaporkan bila dirugikan," cuit Muannas lewat akun Twitternya @muannas_alaidid.

Baca Juga: Jokowi Belum Belasungkawa ke Korban 22 Mei, Muannas: Tak Mungkin...

Terkait kasus yang menerpa Anggota BPN Mustofa Nahra, Muannas menyebut ada pihak pelapor yang memperkarakannya.

Meskipun, kata Muannas, pada kenyataanya tidak ada delik aduan terkait kasus yang merundung Mustofa.

"Kasus yang dihadapi @AkunTofa itu meski bukan delik aduan, ada yang melaporkan. Bukan keadilan justru menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya," tambah Muannas.

Jika merujuk pada keadilan, tambah Muannas, polisi seharusnya telah memproses setiap laporan terhadap sejumlah tokoh.

Mulai dari Amien Rais, Dahnil Anzar, Rizal Ramli, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Hanum Rais, bahkan pasangan Capres Cawapres 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Baca Juga: Muannas ke Habib Bahar: Kalau Bicara Nantang, Dipanggil Polisi Tak Datang

"Kalau polisi mau menuntut berdarkan keadilan, tak hanya mustofa Nahra, harusnya lapor. Polisi terhadap Dahnil Anzar, Rizal Ramli, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Amien Rais, Hanum Rais, bahkan Prabowo dan Sandiaga, termasuk banyak tokoh lain sudah diproses hukum, dari isu hoaks Ratna dan ujaran kebencian.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI