Usai Serangan Harimau, BKSDA Riau: Kami Minta Sementara Hentikan Aktivitas

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 27 Mei 2019 | 16:41 WIB
Usai Serangan Harimau, BKSDA Riau: Kami Minta Sementara Hentikan Aktivitas
Ilustrasi harimau sumatera. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selama sekitar empat bulan Bonita berkeliaran dan membuat heboh karena dua kali menerkam dua manusia hingga tewas. Jumiati, menjadi korban pertama yang meninggal pada awal Januari 2018. Perempuan berusia 33 tahun tersebut diserang Bonita saat bekerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State, Desa Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir.

Korban kedua adalah Yusri Efendi (34) yang meregang nyawa di desa yang sama, namun berjarak ekitar 15 kilometer dari lokasi tewasnya Jumiati.

Bonita berhasil dilumpuhkan tim terpadu setelah dua kali ditembak bius pada 20 April 2018. Proses pencarian Bonita mengukir drama tersendiri, hingga yang paling menarik ketika seorang ahli bahasa satwa asal Kanada didatangkan membantu proses penangkapan.

Saat ini Bonita dievakuasi menuju Pusat Rehabilitasi Satwa Dharmasraya, Sumatera Barat. Di pusat rehabilitasi milik Yayasan Arsari Djojohadikusumo tersebut, Bonita diobservasi perilakunya yang selama ini dinilai menyimpang karena suka mendekati manusia. (Antara)

Baca Juga: Lagi, Pekerja Perkebunan di Riau Tewas Diduga Diterkam Harimau

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI