Usai Serangan Harimau, BKSDA Riau: Kami Minta Sementara Hentikan Aktivitas

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 27 Mei 2019 | 16:41 WIB
Usai Serangan Harimau, BKSDA Riau: Kami Minta Sementara Hentikan Aktivitas
Ilustrasi harimau sumatera. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buntut penyerangan yang dilakukan Harimau Sumatera (Pantera tigris sumatera) terhadap seorang pekerja hingga tewas di area konsesi PT Ria Indo Agropalma (RIA) Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir membuat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau meminta agar aktivitas di wilayah tersebut dihentikan sementara.

"Kami minta PT RIA sementara hentikan aktivitas di wilayah tersebut," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono kepada Antara di Pekanbaru, Senin (27/5/2019).

Ia mengatakan instruksi menghentikan aktivitas diberlakukan sejak terjadinya serangan, khususnya di area parit 41. Untuk selanjutnya, kebijakan ini akan dievaluasi pada Rabu (29/5/2019) mendatang.

"Upaya kini adalah kita berencana dengan PT RIA untuk menambah patroli, menambah kamera 'trap' di sana kemudian pengamanan yang ada di sana," katanya.

Baca Juga: Lagi, Pekerja Perkebunan di Riau Tewas Diduga Diterkam Harimau

Suharyono mengatakan Tim BBKSDA yang diberangkatkan ke lokasi kejadian lebih banyak melakukan pengawasan dan menenangkan masyarakat. Hingga kini, evakuasi terhadap harimau tersebut belum menjadi opsi penanganan.

"Kami belum berencana ambil kebijakan untuk evakuasi harimau karena itu memang daerah hidup dia," katanya.

Konsesi anak perusahaan dari Sinar Mas Grup itu masih ke dalam lanskap Kerumutan yang merupakan kantong harimau Sumatera. Selain itu, dalam kurun waktu 1,5 bulan terakhir ini di wilayah itu muncul harimau liar yang keberadaannya sempat terekam video karyawan perusahaan tersebut.

"Lokasinya masih satu kawasan di Pelangiran tempat penyerangan harimau Bonita,” katanya.

Untuk diketahui, Sebelumnya dikabarkan Harimau sumatera liar menerkam pekerja bernama M. Amri (32) pada Kamis, (23/5) 2019 hingga meninggal dunia. Korban diserang oleh harimau Sumatera di Kanal Sekunder 41 PT. RIA di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Baca Juga: Harimau Masuk Kampung Terkam Sapi, Warga Solok Selatan Geger

Sebelum peristiwa tersebut, Pada 2018 di Lanskap Kerumutan Kecamatan Pelangiran juga terjadi kasus kemunculan harimau sumatera liar yang diberinama Bonita. Harimau sumatera betina ini berkeliaran di areal pemukiman warga dan perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP), yang merupakan perusahaan asal Malaysia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI