Suara.com - Pihak kepolisian mengamankan mobil ambulans Partai Gerindra saat kerusuhan aksi 21-22 Mei di sekitar Gedung Bawaslu RI, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Mobil ambulans tersebut kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya karena kedapatan membawa batu dan digunakan untuk bagi-bagi duit ke perusuh aksi 22 Mei.
Lima orang pada mobil ambulans tersebut bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Terkait itu, politisi PSI Muhamad Guntur Romli menyindir keras partai yang diketuai Prabowo Subianto itu dalam cuitannya di akun media sosial twitter miliknya, @GunRomli pada Minggu (26/5/2019) kemarin.
Menurutnya, ambulans Partai Gerindra saat ini sudah beralih fungsi dan tidak lagi untuk kepentingan orang-orang yang butuh pertolongan medis.
Baca Juga: Jadi Korban Kerusuhan 22 Mei, Jokowi Undang Usma Pedagang Rokok ke Istana
“Ambulans telah beralih fungsi, jadi alat penyelundup batu massa dan bagi-bagi amplop,” cuit Guntur seperti dikutip Suara.com, Senin (27/5/2019).
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya menyebarkan video detik-detik ambulans milik Partai Gerindra memberikan uang ke para pendemo kerusuhan 22 Mei di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Tepatnya di depan kantor Bawaslu RI.
Rekaman video itu diambil dari CCTV Bali Tower. Tampak kerumuman massa berbaju putih berkumpul mengitari mobil putih belogo Gerindra itu.
"22 Mei 2019, pukul 01.57 WIB. Pemberian Amplop uang pada perusuh," tulis @TMCpoldametro dalam instastorynya, Sabtu (25/5/2019).
Dalam Instastory itu terdapat 4 potongan video. Di potongan video terakhir, @TMCpoldametro memberikan ketipan keterangan setelah pendemo itu menerima amplop uang, mereka melakukan provokasi.
Baca Juga: 34 Korban Kerusuhan 22 Mei Masih Dirawat, Anies: yang Lain Sudah Pulang
"Setelah menerima amplop, parusuh melakukan provokasi ke aparat keamanan," tulis @TMCpoldametro.