Suara.com - Pengacara politikus senior Partai Gerindra Permadi, Herdarsam Marantoko meminta penyidik Polda Metro Jaya mempertimbangkan kondisi kesehatan kliennya. Hal tersebut berkaitan dengan pemeriksaan Permadi sebagai terlapor dugaan makar terkait ucapan 'Revolusi' hari ini, Senin (27/5/2019).
"Kita mohon pada polisi, penyidik untuk mempertimbangkan kondisi dan usia daripada beliau," ujar Hendarsam di Polda Metro Jaya, Senin (27/5/2019).
Hendarsam menerangkan, kliennya pada Senin (20/5/2019) lalu telah diperiksa. Tak hanya itu, Permadi juga diperiksa sebagai saksi kasus dugaan makar atas tersangka Eggi Sudjana.
"Karena minggu lalu (Permadi) diperiksa maraton untuk dua LP. Ada di Siber dari pagi sampai siang, selanjutnya, sambung lagi sampai malam," kata dia.
Baca Juga: Istri Penulis Buku Jokowi People Power Tolak Politisasi Oleh Amien Rais
"Kami minta supaya penyidik dalam memeriksa beliau agar mempertimbangkan juga kondisi dan usia. Usia sudah jalan 80 tahun ini. Kami mita supaya penyidik bijak dan arif dalam menyidik perkara tersebut," tambahnya.
Menurut Herdarsam, kliennya akan tetap kooperatif selama pemeriksaan. Pertimbangan tersebut ia sampaikan agar tidak merugikan kedua belah pihak antara Permadi dan pihak kepolisian.
"Tapi prinsipnya kami kooperatif, jangan sampai merugikan kedua belah pihak lah. Tidak dianggap menghalangi penyidikan polisi juga tidak merugikan klien kami dalam menghadapi kesehatannya saat ini," singkat Herdarsam.
Sebelumnya, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah memeriksa Permadi pada Senin (20/5/2019) pekan lalu. Usai diperiksa Permadi mengaku dicecar 15 pertanyaan oleh penyidik.
Untuk diketahui, Permadi dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh seorang pengacara bernama Fajri pada Kamis (9/5/2019) malam. Permadi dipolisikan atas ucapannya yang menyebut kata 'revolusi'.
Baca Juga: Kerusuhan 22 Mei, Andi Arief Singgung soal People Power Enteng - entengan
Laporan itu bermula dari sebuah video yang beredar di Youtube. Video tersebut pun menjadi bukti bagi Fajri untuk melaporkan politisi Partai Gerindra itu.