Suara.com - Kepolisian Daerah Jawa Timur menangkap seorang polisi wanita atau polwan berinisial NOS. Polda NOS diduga terpapar paham radikalisme.
Penangkapan itu dilakukan di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo.
"Iya benar, seorang anggota polisi," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Minggu (27/5/2019) malam.
Berdasarkan data yang didapatkan, NOS berpangkat bintara dan masih aktif di Direktorat Reserse Kriminal Umum (ditreskrimum) Polda Maluku Utara dengan masa jabatan sudah empat tahun lebih atau terhitung sejak 16 Februari 2015.
Baca Juga: Rachel Maryam ke Mahfud MD: Paling Gampang Tuduh Radikal dan Garis Keras
Barung menambahkan, penangkapan perempuan terduga terpapar paham radikal ini karena adanya kerja sama antara Polda Jatim dengan Polda Malut.
"Iya itu bekerja sama dengan polsek kemudian diberikan ke Polda Jatim dan Polda Malut," ucap perwira menengah tersebut.
Saat ini, kata dia, terduga masih berada di Markas Polda Jatim dan rencananya langsung ditangani oleh Polda Malut untuk proses penyidikannya.
"Yang bersangkutan sedang diamankan di Polda Jatim, dan sekarang anggota Polda Malut sedang perjalanan menjemputnya," katanya. (Antara)
Baca Juga: Teror Bom di Sri Lanka, Polri Terus Pantau Kelompok Radikal di Tanah Air