Selepas magrib, Angga yang sempat menawarkan Harun untuk pulang kerumahnya justru menolak. Harun malah meminta Angga untuk kembali ke lokasi kerusuhan di Slipi.
"Abis magrib Harun saya ajak pulang enggak mau, dia bilang 'ayuk lanjutin saja. Saya bilang terserah lu dah gua ikutin lu aja," ujarnya.
"Udah sampai sana, motor saya belum diparkir dia udah maju duluan. Setelah itu saya masih sama dia, pas jam 10-an malam udah mencar pas polisi udah maju saya udah enggak ketemu sama dia. Dicariin udah enggak ketemu dia," imbuhnya.
Namun saat dikonfirmasi terkait video viral penganiayaan yang diduga dilakukan oknum aparat kepolisian yang diduga korban tersebut adalah Harun, Angga memastikan hal itu tidak benar. Sebab, kejadian penganiayaan dalam video viral tersebut terjadi siang hari ketika Harus justru sedang bersama dirinya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Hoaks, Video Kapolri Tito Bilang Masyarakat Boleh Ditembak
"Itu bukan, kurang tahu kalau itu dimana. Itu bukan Harun, kalau Harun siang masih sama saya," ungkapnya.
Untuk diketahui, almarhum Harun telah dikebumikan di TPU Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Namun belum dapat dipastikan apa yang menjadi penyebab meninggalnya almarhum. Pihak keluarga pun belum dapat dimintai keterangannya.
*****
Suara.com merupakan media terverifikasi yang bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam Cekfakta.com.
Baca Juga: CEK FAKTA: Heboh Aksi 22 Mei 2019, Warga Suku Badui Ikut Turun ke Jakarta?
Cekfakta.com adalah kerja bersama media-media untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.