Kondisi di halaman belakang Masjid Al Huda tampak sama dengan lokasi yang terekam dalam video viral tersebut. Kesamaan itu, misalnya, terlihat dari adanya dua cone kerucut atau penghalau jalan berwarna oranye di lahan.
Kemudian, terdapat juga sebatang besi yang berada di sekitar rerumputan lahan tersebut. Tak hanya itu, tembok masjid tersebut juga ada yang dicat warna biru, sama seperti yang tergambar di video yang viral tersebut.
Cone dan batang besi, yang didapati Suara.com di lokasi itu juga terdapat dalam video viral.
Masih dari pantauan Suara.com, halaman di belakang Masjid Al Huda diketahui merupakan lahan kosong yang dijadikan area parkir berbayar untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
Baca Juga: CEK FAKTA: Hoaks, Video Kapolri Tito Bilang Masyarakat Boleh Ditembak
Benarkah Korban Adalah Remaja Bernama Harun?
Selanjutnya, dalam artikel Suara.com berjudul "Meninggal Akibat Kerusuhan 22 Mei, Harun Nekat Ikut Aksi Meski Terluka" disebutkan bahwa remaja 15 tahun bernama Harun warga RT 09/ RW 10, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat meninggal dunia setelah terlibat kerusuhan 22 Mei di Jembatan Slipi Jaya, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5) malam. Harun, meninggal setelah nyawanya tak tertolong ketika dibawa ke RS Dharmais, Jakarta Barat.
Hal ini diungkap oleh teman sekolah Harun yakni Angga (14). Angga mengaku bersama dengan Harun sebelum akhirnya remaja tersebut diketahui telah meninggal dunia di rumah sakit.
Teman sebangku sekolah Harun, Angga (14) menceritakan awal mulanya dirinya diajak oleh almarhum untuk makan di warteg. Setelah itu, Harun pun lantas mengajak dirinya untuk ikut aksi kerusuhan di Slipi.
"Harun ngajakin ke warteg, habis itu Harun ngerencanain ke sana ngajak ke sana, dia bilang ayok kita lihat di Slipi yang perang," tutur Angga saat ditemui di TPU Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (24/5/2019).
Baca Juga: CEK FAKTA: Heboh Aksi 22 Mei 2019, Warga Suku Badui Ikut Turun ke Jakarta?
Angga mengungkapkan, saat terlibat kerusuhan di Slipi pada Rabu siang, Harus sempat mengalami luka pada bagian paha akibat terkena selongsong peluru gas air mata yang ditembakkan oleh aparat kepolisian. Angga pun lantas mengajak Harun untuk pulang kerumahnya yang berada di Kedoya, Jakarta Barat untuk mengobati luka tersebut.