Seruan People Power 22 Mei
Sesaat setelah proses pemungutan suara, Prabowo Subianto mengumumkan kemenangannya sebagai presiden melalui hasil penghitungan suara internal.
Ia menggelar acara konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, 17 April 2019.
Saat itu, advokat Eggi Sudjana melakukan pidato berapi-api mengajak para pendukungnya untuk turun ke jalan melakukan people power menolak hasil Pilpres 2019.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Alasan Utama Ingin Bertemu Prabowo
"Kekuatan people power itu mesti dilakukan. Setuju? Berani? Berani? Kalau people power itu terjadi, kita tak perlu lagi mengikuti tahapan-tahapan. Karena ini sudah kedaulatan rakyat. Bahkan ini mungkin cara dari Allah untuk mempercepat Prabowo dilantik. Tidak harus menunggu 20 Oktober. Inilah kekuatan people power Insya Allah," seru Eggi Sudjana yang disambut sorak sorai para pendukung Prabowo - Sandiaga.
Dewan Pengarah BPN Prabowo - Sandiaga, Titiek Soeharto pun menyerukan untuk melakukan aksi damai di depan Kantor Bawaslu pada 22 Mei. Ia memastikan aksi tersebut berjalan damai, kecuali ditembaki gas air mata.
"Tanggal 21, 22, mungkin 20, 21, 22. (Peserta) Insyaallah banyak. Tidak seperti 212 tapi cukup banyak lah, kalau pemerintah mengerahkan aparat 160 ribu TNI, seratus sekian ribu polisi, Insyallah massa kita lebih dari itu (polisi). Insyaallah damai, ya kami pasti damai kecuali kalau di sana ditimpuki gas, ditembaki gas air mata," tutur Titiek Soeharto.
Seusai seruan people power, Eggi Sudjana menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Ia ditetapkan sebagai tersangka makar. Kasus ini juga menyeret nama Amien Rais yang turut diperiksa sebagai saksi.
Putar Haluan, Pilih Jalur MK
Baca Juga: Videonya Viral, Bocah yang Dikeroyok Aparat Berseragam adalah Tukang Parkir
Pada Selasa (21/5/2019) dini hari, KPU mengumumkan secara resmi rekapitulasi suara Pemilu 2019.