Tiga Peristiwa Penting Nabi Muhammad SAW yang Terjadi saat Bulan Ramadan

Jum'at, 24 Mei 2019 | 19:09 WIB
Tiga Peristiwa Penting Nabi Muhammad SAW yang Terjadi saat Bulan Ramadan
Ilustrasi orang yang sedang berdoa (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Ramadan merupakan bulan mulia yang penuh dengan keberkahan. Di bulan ini seluruh, umat Islam penjuru dunia diwajibkan untuk berupasa, menahan rasa haus dan lapar serta nafsu.

Tak hanya kewajiban berpuasa, Bulan Ramadan juga menjadi saksi terjadinya beberapa peristiwa penting dalam sejarah Rasulullah. Peristiwa tersebut diperingati  seluruh umat Islam hingga detik ini.

Suara.com melansir dari NU.or.id, Jumat (24/5/2019), setidaknya ada tiga peristiwa besar yang terjadi di Bulan Ramadan dalam sejarah Rasulullah. Berikut rangkuman ketiga peristiwa besar tersebut.

1. Turunnya Al Quran
Tepat pada tanggal 17 Ramadan 13 tahun sebelum Hijriyah, Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah. Saat itu, Nabi telah mencapai usia 40 tahun. Pakar astronomi Syekh Mahmud Basya mengatakan, waktu diturunkannya wahyu pertama tersebut bertepatan dengan awal Februari tahgun 610 Masehi.

Baca Juga: Apakah Wanita Haid dan Nifas Bisa Mendapat Keutamaan Lailatul Qadar?

Saat mendekati masa-masa turunnya wahyu pertama, Nabi sering mengasingkan diri di Gua Hira, menjauh dari manusia dan beribadah dengan khusyuk disana selama beberapa hari. Terkadang hanya 10 hari bahkan bisa lebih hingga mencapai sebulan lamanya Nabi mengasingkan diri di Gua Hira.

Al Quran. [Shutterstock]
Al Quran. [Shutterstock]

Di tengah-tengah ibadahnya, Nabi didatangi oleh sosok yang tak dikenalnya, ia adalah Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah membawa wahyu pertama.

Jibril meminta Nabi untuk membaca, namun nabi menjawab tidak bisa. Perintah tersebut diulang sebanyak tiga kali. Kemudian Jibril membacakan wahyu pertama Surat Al Alaq ayat 1 sampai 5.

2. Perang Badar
Perang Badar atau disebut Ghazwah Badr Al-Kubra adalah perang yang menandai awal kejayaan kaum Muslimin. Dengan perang ini, Allah memuliakan Islam, meninggikan menaranya dan mengikis berhala-berhala.

Perang ini terjadi pada Jumat, 17 Ramadan tahun 2 Hijriyah atau bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.

Baca Juga: Begini Doa Rasulullah di Malam Lailatul Qadar

Pada perang ini, Nabi Muhammad membawa sebanyak 313 pasukan muslim menghadapi 950 pasukan lawan.

Meski perbedaan jumlah pasukan cukup tinggi hal tersebut tidak mengecilkan nyali pasukan muslimin.

Dengan keyakinan yang kuat, pasukan muslim berhasil menghancurkan pasukan lawan yang tiga kali lebih besar dari pasukan muslimin.

Dari 313 pasukan muslimin, sebanyak 14 orang gugur mati syahid. Adapun ada 70 pasukan lawan yang ditawan, salah satu pasukan lawan yang terbunuh adalah Abu Jahal.

Setelah perang ini, Nabi memerintahkan untuk menguburkan pasukan muslim dan lawan yang gugur. Setelah itu Nabi dan pasukan kembali ke Madinah dengan disamput oleh penduduk Madinah.

3. Pembebasan Kota Makkah
Nabi Muhammad bersama dengan para sahabat berhasil menaklukkan Kota Makkah dalam sebuah peperangan yang disebut Perang Fathu Makkah (Penaklukan Makkah). Perang ini terjadi pada 20 Ramadan tahun 8 Hijriyah.

Peperangan tersebut dipicu sikap orang Quraisy yang merusak salah satu perjanjian Hudaibiyyah.

Orang Quraisy bersekongkol dengan kabilah lain utnuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Nabi.

Dalam perang tersebut, Nabi mengerahkan sebanyak 10.000 pasukan muslim dengan Khalid bin Walid sebagai panglima perang.

Kabah. (Wonders List)
ILUSTRASI - Kakbah. (Wonders List)

Meski berperang dalam kondisi berpuasa, pasukan muslim berhasil menaklukkan tentara Quraisy hingga mereka menyerah.

Seusai perang, Nabi memerintahkan untuk menghancurkan berhala yang berada di sekitar Kakbah berjumlah 360 berhala.

Kaum Quraisy yang kalah dalam peperangan tersebut ketakutan akan dibunuh oleh Nabi. Pasalnya, sebelum perang kaum Quraisy telah sering menyakiti, mengusir bahkan menyiapkan rencana membunuh Nabi.

Namun, ternyata sikap Nabi yang penuh dengan belas kasih telah memaafkan sikap kaum Quraisy dan membebaskan mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI