Melansir dari livestrong.com, teh yang berasal dari tanaman Camellia sinesis mengandung katekin yakni antioksidan alami dan sangat kuat. Kandungan antioksidan inilah berguna melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Para peneliti melalui "The American Journal of Clinical Nutrition" pun menyimpulkan bahwa minum teh tinggi katekin membantu melindungi dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit.
Pada dasarnya, tubuh kita harus terdehidrasi dengan baik sebagai kunci menjaga kesehatan tubuh. Karena itu, manusia disarankan minum 8 gelas air sehari demi menjaga asupan cairan tubuh.
Dalam hal ini teh yang juga merupakan air dan kaya manfaat tetap tidak bisa mengatasi dehidrasi. Selain itu, teh juga memiliki efek samping lainnya karena mengandung banyak kafein seperti kopi, kecuali teh herbal.
Baca Juga: Lebih Baik Minum Teh Hangat atau Air Putih Saat Buka Puasa? Ini Jawabannya
Minum teh berkafein tinggi bisa menyebabkan kegugupan, kecemasan, detak jantung cepat, dehidrasi dan sulit tidur.
Karena itu, MedlinePlus merekomendasikan agar seseorang setidaknya memenuhi kebutuhan cairannya lebih dulu sekitar 6-8 gelas air putih sebagai sumber utama hidrasi. Lalu mengonsumsi minuman lain seperti teh sebagai sumber cairan lain.
Begitu pula yang dilansir dari hellosehat.com, minum teh daripada air putih saat perut kosong setelah puasa seharian bukan pilihan tepat. Hal ini justru bisa memicu munculnya cairan asam lambung.
Asam lambung naik ini dipicu dari kandungan kafein dalam teh. Karena itu, ahli menyarankan untuk minum air putih dulu sebelum mengonsumsi minuman lainnya saat berbuka puasa.