Suara.com - Presiden Ketiga Indonesia BJ Habibie menegaskan situasi keaman Jakarta saat ini tidak sama seperti kerusuhan 1998 lalu. Habibie menekankan semua pihak harus menjaga situasi politik dan keamanan Indonesia setiap Pemilu.
Habibie menjelaskan saban 5 tahun sekali Indonesia melakukan Pemilu. Pemilu itu harus dijaga agar tidak menghambat pembangunan.
"Kita tidak dibenarkan, setiap lima tahun kita ada pemilihan presiden. Apa kita mengambil risiko menghambat pembangunan? Mengambil risiko bahwa kita bisa diadu domba, pecah dan sebagainya, nggak ada itu, oke? Dan kalau disamakan yang keadaan waktu bapak di 98, that's not true!" kata Habibie di Istana Mereka Jakarta, Jumat (24/5/2019).
Habibie meminta elit politik tidak mengambil risiko setiap pemilu untuk mementingkan kelompok tertentu.
Baca Juga: Ditangkap! Penyebar Video Viral Polisi China Jaga Kerusuhan 22 Mei Jakarta
"Ngapain hilang waktu, duit. Ada risiko tinggi hanya perjuangkan kepentingan mungkin seseorang, satu grup, no way. Tidak ada tawar menawar," kata Habibie.