"Bung Jumhur anda itu nanya tapi anda sudah punya jawaban sendiri. Dan kalau orang lain beda jawabannya anda nggak terima," jelas Rosi.
Suasana di studio pun mendadak ramai, sejumlah penonton yang hadir bersorak dan bertepuk tangan. Sementara itu Jumhur langsung membantah hal tersebut.
"Enggak. Mohon maaf, banyak orang dalam situasi kritikal yang tadinya terhormat jadi tidak terhormat," balas Jumhur.
Gusti Putu Artha pun akhirnya langsung angkat bicara menjawab pertanyaan Jumhur tersebut. Mantan Komisioner KPU RI itu menjelaskan bahwa dalam Pemilu 2019 memang ditemui berbagai kekurangan salah satunya masalah logistik.
Baca Juga: Prabowo Akan Pidato Sebelum Gugat Pilpres 2019 ke MK Siang Ini
Namun, ia memastikan bahwa kecurangan selama Pemilu pun dihasilkan oleh para bandit-bandit partai politik di lapangan.
"Saya menjawab dengan cara terhormat. Ketika bicara soal proses saya akui ada persoalan-persoalan di pemilu 2019 ini, soal logistik misalnya di 17 kabupaten, baru 2019 ini baru bisa terjadi dan itu pencoblosan baru tanggal 18. Di 2014 tidak terjadi itu kita akui, tetapi ada juga persolalan-persoalan yang lain," ungkap Gusti Putu Artha.
"Tapi kalau kemudian mengatakan pemilu 2019 ini paling curang sementara 2014 tidak curang, saya sebagai mantan KPU saya mengatakan bandit-banditnya kalau curang itu partai-partai juga di bawah itu yang kerja," imbuh Gusti Putu Artha.
Jumhur Hidayat hanya tersenyum kecut mendengar penjelasan dari Gusti Putu Artha. Penonton yang ada di studio pun kembali bersorak dan memberikan tepuk tangan.
Baca Juga: Pembangunan Tol Cisumdawu Terkendala Pembebasan Lahan di Cileunyi