Tim kedua yang menaiki Toyota Hilux diminta turun dari mobil dan diperintahkan untuk berjongkok di depan kendaraan oleh seorang aparat. Satu anggota tim lainnya terjatuh dari kendaraan langsung dipukuli dan diinjak oleh anggota kepolisian.
Anggota kepolisan lain membentaki tim Dompet Dhuafa. Lantas tim tersebut mengklarifikasi “kami medis, kami medis,” kata anggota tim Dompet Dhuafa. Anggota kepolisian yang semakin banyak meminta untuk tim itu pergi.
Ketika ingin pergi, kepolisian justru memukuli dengan rotan dan tameng serta menendang. Akibatnya tiga orang anggota tim itu mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan anggota tubuh lain dan dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
Ketika tim Dompet Dhuafa ingin pergi meninggalkan lokasi dengan mobil, kepolisian justru datang dan memukul kaca mobil. Padahal kepolisian sudah diberitahu tim tersebut adalah medis. Tapi pemukulan tetap dilanjutkan dan menyuruh untuk maju.
Baca Juga: Dompet Dhuafa Benarkan Stafnya Dipukuli Oknum Polisi Saat Aksi 22 Mei
Setelah itu ada juga anggota kepolisian yang terus memukul kaca bagian depan hingga pecah. Seorang oknum polisi juga mengeluaran senjata api senjenis FN yang ditodongkan kearah tim. Di saat bersamaan, tim diminta untuk membuka kaca dan saat itu mobil langsung dimatikan dan kuncinya dilempar ke dashboard. Anggota lainnya juga memukul spion kanan dan kaca samping hingga hancur berantakan.
Pukul 01.00 WIB
Semua tim berhasil keluar dari lokasi, tiga orang yang terluka dilarikan ke RSPAD untuk dirawat lebih lanjut. Kondisi terakhir, dua orang yang terluka sudah diperbolehkan pulang.