Cerita Panas Pedagang Tanah Abang Siaga dari Serangan Pendemo 22 Mei

Jum'at, 24 Mei 2019 | 11:11 WIB
Cerita Panas Pedagang Tanah Abang Siaga dari Serangan Pendemo 22 Mei
Sejumlah massa Aksi 22 Mei terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/209). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang lelaki tua berani bersiaga sejak, Rabu (22/5/2019) dini hari di kampungnya di sekitar Jalan Jatibaru, Jakarta Pusat. Tempat tinggalnya tak jauh dari lokasi kerusuhan pendemo 22 Mei saat itu.

Yodi (52), yang juga seorang pedagang di Tanah Abang di atas Jembatan Penyebrangan Multiguna Tanah Abang berjaga karena tak ingin kampungnya menjadi sasaran aksi brutal pendemo 22 Mei.

Yodi (52) mengaku heran dengan perusuh di aksi tolak hasil Pilpres yang berakhir rusuh hingga ke Pasar Tanah Abang dan Petamburan. Yodi yang sejak lahir menjadi warga Jatibaru, Tanah Abang itu bercerita pada saat kerusuhan dirinya memilih untuk bertahan di sekitar Jalan Jatibaru untuk menjaga kampungnya dimasuki perusuh.

Salah satu pedagang di atas Jembatan Penyebrangan Multiguna Tanah Abang, Yodi (52). (Suara.com/Tyo)
Salah satu pedagang di atas Jembatan Penyebrangan Multiguna Tanah Abang, Yodi (52). (Suara.com/Tyo)

"Kalau tutup lapak sih seperti biasa pukul 04.00 WIB, tapi kemarin sampai subuh. Saya memang sudah tinggal di Bogor, tapi saya lahir di sini. Orang tua, keponaakan saya di sini. Saya jaga depan gang biar ga masuk kampung," kata Yodi kepada Suara.com, Jumat (24/5/2019).

Baca Juga: Kerusuhan 22 Mei: Dari Korban Nyawa Hingga Terhentinya Roda Ekonomi Warga

Dia mengaku bingung dengan tujuan dari aksi demo itu mengapa bisa merembet ke Pasar Tanah Abang hingga ke Petamburan.

Bentrok antara polisi dan massa aksi di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Bentrok antara polisi dan massa aksi di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

"Heran, demo urusan Pemilu ya di sana aja, di Bawaslu KPU. Kenapa bisa sampai ke sini? Mereka itu maunya apa sih? Ganjil menurut saya," ungkapnya.

Yodi curiga perusuh di Tanah Abang pada Rabu (22/5/2019) dinihari itu bukan berasal dari Jakarta.

"Memang disini ada bocah-bocah yang suka tawuran, tapi yang kemarin itu kalau saya lihat bukan warga sini, ngomongnya juga bukan kayak orang Jakarta, ya Jakarta mungkin Jakarta pinggiran," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, 257 perusuh yang kini menjadi tersangka oleh Polda Metro Jaya bukan berasal dari Jakarta.

Baca Juga: Usai Kerusuhan 22 Mei, Jalan Wahid Hasyim Dibuka, Thamrin - HI Masih Tutup

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menyampaikan, para tersangka telah menyiapkan diri untuk melakukan kerusuhan dengan sejumlah strategi.

Apalagi mereka datang ke Jakarta dan berkumpul untuk menyusun strategi di kawasan Sunda Kelapa.

Para perusuh ini juga telah diberikan sejumlah uang untuk biaya operasional dan amplop untuk menyiapkan sejumlah peralatan tempur seperti molotov, busur panah hingga celurit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI