Kerusuhan 22 Mei, Hermawan Sulistyo: Prabowo Harus Tanggung Jawab

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 23 Mei 2019 | 20:53 WIB
Kerusuhan 22 Mei, Hermawan Sulistyo: Prabowo Harus Tanggung Jawab
Prabowo Subianto menjenguk korban kerusuhan 22 Mei (Facebook/Dahnil Anzar Simanjuntak)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Hermawan Sulistyo mengatakan, Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto harus bertanggung jawab atas demonstrasi yang berujung kerusuhan pada 22 Mei 2019 di depan Gedung Bawaslu, Jakarta.

"Prabowo harus bertanggung jawab, tapi (Prabowo) pasti mengelak. Apalagi ada yang meninggal," kata Kiki, sapaan akrabnya, Seperti diberitakan Antara, Kamis (23/5/2019)/

Profesor riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini mengatakan, aksi demo berujung ricuh yang terjadi pada 22 Mei lalu tidak bisa dilepaskan dari konteks politik Pilpres 2019.

Kiki meyakini, selama masa pemilu, Prabowo terkena pengaruh dari kelompok yang berada di sekelilingnya seperti kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Baca Juga: Penumpang KRL Turun 300 Ribu saat Kerusuhan 22 Mei di Jakarta

HTI, kata dia, punya kepentingan karena organisasinya dibubarkan pada masa pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla.

Kiki juga menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga turut mempengaruhi Prabowo dengan kepentingan untuk meningkatkan perolehan suaranya pada Pemilu 2019 .

Selanjutnya, kata Kiki, kelompok yang benar-benar ingin mati syahid yang disebut sebagai teroris juga berkepentingan.

"Momentum yang terbaik untuk mewujudkan kepentingan mereka adalah situasi sekarang. Prabowo menutup mata bahwa ada massa perusuh dari luar daerah yang menunggangi aksi pendukungnya, dan juga adanya penyelundupan senjata untuk dipergunakan dalam aksi 22 Mei. Ini namanya saling menunggangi," kata Kiki.

"Syukur polisi kita sudah dibekali teknologi patroli siber tercanggih di Asia Tenggara sehingga bisa mendeteksi rencana-rencana mereka," tambah Kiki.

Baca Juga: Pendemo 22 Mei Tewas Tertembak, Ombudsman: Peluru Karet Tak Mematikan

Sebelumnya, Prabowo dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) menyebut massa aksi yang menjadi perusuh pada demo 22 Mei lalu bukanlah pendukungnya. Mereka menilai itu merupakan masyarakat umum.

Prabowo mengimbau pendukungnya untuk mengakhiri aksi setelah menjenguk pendukungnya di Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi di Cikini, Menteng.

Lewat akun resmi twitter-nya Prabowo meminta pendukungnya untuk selalu bertindak dengan arif dan sabar. Juga menghindari aksi kekerasan dan mengakhiri aksi damai pada Kamis (23/5).          

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI