Gas Air Mata di Slipi Masih Terasa, Pengendara Wajib Oleskan Pasta Gigi

Kamis, 23 Mei 2019 | 13:48 WIB
Gas Air Mata di Slipi Masih Terasa, Pengendara Wajib Oleskan Pasta Gigi
Imbas gas air mata, petugas bagikan pasta gigi ke pengendara di kawasan Slipi. (Suara.com/Fakhri).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepulan gas air mata terkait aksi bentrokan perusuh dan polisi di kawasan Slipi Jaya, Jakarta Barat hingga Kamis (23/5/2019) siang ini masih dirasakan para pengendara yang melintasi kawasan tersebut.

Salah satunya dirasakan oleh petugas Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Kecamatan Palmerah, Slamet yang bertugas membersihkan barang-barang dari sisa kerusuhan yang terjadi Rabu (2/5/2019) kemarin.

Imbas gas air mata, petugas bagikan pasta gigi ke pengendara di kawasan Slipi. (Suara.com/Fakhri).
Imbas gas air mata, petugas bagikan pasta gigi ke pengendara di kawasan Slipi. (Suara.com/Fakhri).

Pria 51 tahun ini mengaku masih merasakan perih hingga keluar air mata saat bekeraja di lokasi kerusuhan.

"Karena kami rasakan begitu pedihnya gas air mata, kita masih pakai odol karena saat lagi pembersihan dia masih nguap (gas air mata)," ujar Slamet saat ditemui di Slipi, Jakarta Barat.

Baca Juga: Bentrok Berdarah Aksi 22 Mei di Slipi, Empat Polisi Luka Sobek

Imbas gas air mata, petugas bagikan pasta gigi ke pengendara di kawasan Slipi. (Suara.com/Fakhri).
Imbas gas air mata, petugas bagikan pasta gigi ke pengendara di kawasan Slipi. (Suara.com/Fakhri).

Karena alasan itu, Slamet dan sesama rekannya di Sudin Bina Marga ingin turun tangan membantu masyarakat yang mengalami hal serupa dengannya.

Dari pantauan Suara.com, Slamet dan rekannya sedang membagikan pasta gigi ke masyarakat yang melintas di jalan layang Slipi arah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Imbas gas air mata, petugas bagikan pasta gigi ke pengendara di kawasan Slipi. (Suara.com/Fakhri).
Imbas gas air mata, petugas bagikan pasta gigi ke pengendara di kawasan Slipi. (Suara.com/Fakhri).

"Karena perihnya kita sendiri aja bagaimana orang lain, jadi sekaligus kita merapikan sesuatu yang sudah berantakan sekaligus kita memberikan kepada orang lain," jelas Slamet.

Slamet mengaku melakukan hal tersebut berdasarkan inisatif sendiri bersama rekannya. Ia menyebut membagikan pasta gigi tersebut menggunakan dana pribadinya dan rekannya.

"Inisiatif dari sendiri kita tidak ada dana dari siapapun," pungkas Slamet.

Baca Juga: Pendemo 22 Mei Menolak Mundur, Kerusuhan Kembali Terjadi di Jembatan Slipi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI