Suara.com - Sejumlah media internasional terus menyoroti aksi kerusuhan 22 Mei yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta. Sejak Rabu (22/5/2019) dini hari hingga berlanjut malam hari menuju ke Kamis (23/5/2019) dini hari aksi kerusuhan masih terus terjadi.
Salah satu media Asia yakni Channel News Asia menjadikan pemberitaan kerusuhan 22 mei di Jakarta menjadi berita utama dalam portal berita mereka sejak Rabu. Hingga Kamis siang, pemberitaan mengenai kerusuhan 22 Mei masih menjadi berita utama.
Pada Kamis siang ini, ada tiga berita perkembangan terkini kerusuhan Jakarta yang menjadi berita utama. Salah satunya berita berjudul 'Tear gas, rubber bullets, firecrackers: Jakarta streets turn into battlefield'.
"Bentrokan antara pasukan keamanan Indonesia dengan pengunjuk rasa yang marah atas hasil Pemilihan Presiden bulan lalu kembali mengakum di malam kedua pada Rabu (22 Mei), mengubah Jakarta Pusat menjadi medan perang gas air mata, peluru karet, batu dan petasan," demikian Channel News Asia mengawali tulisan dalam artikel mereka.
Baca Juga: Prabowo - Sandiaga Ajukan Gugatan Sengketa Pemilu ke MK Sore Ini
Selain itu, media The Guardian juga kembali memberitakan aksi kerusuhan 22 Mei yang kembali terulang di malam kedua. berita tersebut berjudul "Jakarta riots: Indonesian president says he will not tolerate threats to unity".
"Malam kedua aksi kekerasan setelah enam orang tewas dalam bentrokan yang berkobar setelah hasil pemilihan resmi menyatakan kemenangan Joko Widodo," tulis The Guardian mengawali artikel berita.
Sementara itu, media Asia The Straits Times juga terus mengawal pemberitaan aksi 22 Mei. Pada Kamis pagi, The Straits Times menuliskan bahwa ada pihak yang sengaja melakukan koordinasi agar tercipta aksi kerusuhan di Jakarta.
"Penyidik polisi mengatakan tersangka yang diamankan dibayar untuk melakukan aksi kerusuhan setelah ditemukan amplop berisi uang tunai atas nama mereka," tulis The Straits Times mengawali artikel beritanya.
Baca Juga: Pimpin Sidang DK PBB, Menlu Sampaikan 3 Hal Penting Soal Palestina