Tiang lampu juga terlihat rubuh di depan pos polisi tersebut. Di sebelah pos itu, dua warung juga ikut dijarah massa yang rusuh. Kulkas tempat penyimpanan minuman dijebol dan isinya diambil hingga tak bersisa.
Di bagian dalam pos polisi terdapat kalimat hinaan kepada polisi yang ditulis menggunakan cat semprot pada bagian tembok. Kayu penyangga hingga atap juga berjatuhan dalam kondisi hangus.
Gas air mata juga masih sangat terasa saat disambangi suara.com. Efeknya yang membuat mata perih semakin terasa karena abu yang tertiup angin.
Sebelumnya telah terjadi kerusuhan di sekitar kantor Bawaslu pada Rabu (23/5/2019) malam. Awalnya massa yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) melakukan aksi untuk menolak hasil Pemilu 2019.
Baca Juga: Motor Berserakan Pasca Demo Kerusuhan 22 Mei di Jalan MH Thamrin
Massa GNKR tersebut menyampaikan orasi-orasi mengenai kecurangan Pemilu. Lalu mereka juga melakukan sholat Maghrib, buka puasa bersama, sholat Isya hingga sholat tarawih berjamaah.
Usai sholat tarawih justru terdapat massa provokator yang menolak untuk dibubarkan. Mereka menyerang Kepolisian dan akhirnya terjadi kerusuhan di sejumlah tempat.
Massa rusuh tersebut melakukan pengrusakan, menyerang Kepolisian dan melakukan pembakaran berbagai macam barang. Ada juga pos polisi hingga fasilitas umum lainnya yang ikut dirusak massa tersebut.