Suara.com - Malam Lailatul Qadar merupakan malam penuh kemuliaan yang sangat dinantikan umat muslim. Menurut hadis, malam Lailatul Qadar dapat ditemui di sepuluh hari terakhir malam ganjil di Bulan Ramadan.
Tiada seorangpun yang mengetahui secara pasti kapan Malam Lailatul Qadar datang. Rasulullah pun menganjurkan agar umat muslim melakukan i'tikaf pada 10 malam terakhir untuk menyambut malam Lailatul Qadar.
Suara.com melansir dari NU.or.id, Rabu (22/5/2019), meskipun i'tikaf bisa dilakukan kapan saja namun Rasulullah selalu melakukannya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Selama i'tikaf itu, Rasulullah menghabiskan malamnya dengan membaca Al Quran dan merenung sambil berdoa.
Ada salah satu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah dan direnungi maknanya. Berikut doa yang selalu dibaca Rasulullah di sepuluh malam terakhir:
Baca Juga: Benarkah Lailatul Qadar Hanya Ada di Bulan Ramadan? Simak Penjelasannya!
Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar.
Artinya: "Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka".
Doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah tersebut bukanlah sekadar permohonan kebajikan dunia dan akhirat saja, melainkan juga untuk memantapkan langkah untuk meraih kebajikan yang dimaksud.
Doa tersebut mengandung arti permohonan yang disertai usaha. Melalui doa itu, Rasulullah mengharapkan mendapatkan kebajikan.
Bila hal itu dapat diraih oleh manusia, maka jelaslah ia mendapatkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat. Doa itulah yang dianjurkan untuk dibaca saat malam Lailatul Qadar.
Baca Juga: Ini Amalan untuk Menjemput Kemuliaan Lailatul Qadar
Doa tersebut juga yang diberikan oleh Rasulullah kepada sang istri Aisyah radhiyallahu anha yang menanyakan doa apa yang harus dibaca saat merasakan kehadiran malam Lailatul Qadar.