Suara.com - Aksi demo 22 Mei 2019 berakhir dengan kerusuhan di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta. Mulai dari seputaran Kantor Bawaslu RI di Jalan MH Thamrin hingga aksi pembakaran belasan mobil di sekitar asrama Brimob, Petamburan, Tanah Abang.
Suasana tegang itu muncul setelah KPU RI pada hari Selasa (21/5/2019) mengumumkan pemenang Pilpres 2019 yang diikuti pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Seperti diperkirakan banyak orang, akhirnya mantan Gubernur DKI Jakarta Jokowi dinyatakan sebagai pemenang untuk menjadi Presiden RI masa bakti 20 Oktober 2019 hingga Oktober 2024.
Rusuh bermula pada Selasa (21/5) malam dan berlanjut hingga meluas ke kawasan Tanah Abang pada Rabu (22/5) dini hari. Ratusan orang dilaporkan menjadi korban dirawat di sejumlah rumah sakit di Jakarta dan beberapa di antaranya dikabarkan meninggal dunia.
Baca Juga: Suasana Ibu Kota Jakarta Mulai Kondusif, Berikut Kronologi Amuk Massa
Para demonstran aksi 22 Mei 2019 seperti tak habis tenaga. Berkali-kali dihalau aparat kepolisian, berkali-kali juga mereka kembali beraksi melempar apa saja yang ada. Mulai dari batu, botol minuman puing-puing, bentrok pun tak terhindarkan.
Terkini, rusuh juga masih terjadi di sekitar Jalan MH Thamrin atau di kawasan Kantor Bawaslu hingga Kamis (23/5) dini hari tadi. Meski usai adzan Subuh, masa terlihat mulai membubarkan diri.
Ketegasan Jokowi
Menanggapi aksi demo 22 Mei 2019 yang berujung kerusuhan itu, Presiden Jokowi mengatakan, dirinya membuka ruang kepada siapapun yang ingin bekerja sama membangun negara.
Sebaliknya, Jokowi menegaskan, pemerintahannya tidak akan memberi ruang kepada siapapun yang akan mengganggu keamanan nasional.
Baca Juga: Wiranto: Pembatasan Akses Media Sosial Selama Tiga Hari
Hal itu disampaikan Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/5/2019).