Suasana Ibu Kota Jakarta Mulai Kondusif, Berikut Kronologi Amuk Massa

Kamis, 23 Mei 2019 | 07:00 WIB
Suasana Ibu Kota Jakarta Mulai Kondusif, Berikut Kronologi Amuk Massa
Pasukan TNI kekinian ikut turun ke Jalan MH Thamrin guna menenangkan massa aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat, yang berkerumun di sekitar kantor Bawaslu RI, Rabu (22/5/2019). [Suara.com/Novian Ardiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Aparat keamanan menggunakan helikopter yang terpantau berlalu lalang membawa kantong air untuk dijatuhkan di beberapa titik lokasi kerusuhan dengan pembakaran sejumlah benda di jalanan.

Berdasarkan pantauan di sekitar perempatan Jalan KS Tubun, Jalan Jati Baru Raya, dan Jalan Slipi I Jakarta Barat, Rabu siang, helikopter berulang kali menjatuhkan air di lokasi pembakaran pada perempatan jalan itu.

Penetapan tersangka

Hampir bersamaan dengan kericuhan di depan Kantor Bawaslu, Kepolisian Daerah Metro Jaya menggelar jumpa pers terkait penangkapan 257 tersangka yang telah berbuat ricuh pada Rabu dini hari.

Baca Juga: Raja Salman dari Arab Saudi Ucapkan Selamat untuk Jokowi

Sebanyak 257 tersangka, terdiri dari 72 orang diamankan di depan Bawaslu, 156 orang di lokasi kerusuhan Petamburan, dan 29 orang di Gambir.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengungkapkan para pelaku kericuhan di depan ketiga lokasi itu adalah suruhan yang dibayar oleh seseorang.

"Pelaku datang dari Jawa Barat ke Sunda Kelapa, bertemu seseorang (yang menyuruh sebelum menuju ke TKP) di sana, dan sekarang tengah kami gali infonya," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Hal itu terbukti dengan adanya pembicaraan lewat grup WhatsApp menyebarkan ajakan penyerangan dan juga melaporkan situasi kerusuhan.

Di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sejumlah uang yang ada di dalam amplop yang sudah bertuliskan nama-nama yang diduga pelaku kerusuhan.

Baca Juga: Puji Demokrasi Indonesia, Presiden Trump Ucapkan Selamat untuk Jokowi

Kericuhan juga sudah terencana dengan matang, karena peralatan yang dipakai untuk menyerang petugas, disiapkan oleh pihak yang merencanakan kerusuhan, bukan orang-orang yang terlibat bentrok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI