"Saya mau tanya, kalau di lapangan, tiba-tiba ada orang bawa parang mau membunuh masyarakat, boleh enggak ditembak?" tanya Tito pada sang anggota.
"Siap, boleh Jenderal!" jawab anggota Brimob tersebut tegas.
"Sip!" jawab Tito pula kemudian sambil mengacungkan jempol, dan disambut kata-kata "Siap" oleh sang anggota.
Video ini sendiri setidaknya juga sudah diulas dalam sebuah artikel situs Motor Plus, pada Senin, 20 Mei lalu. Di mana dalam artikel itu, dialog Tito dan anggota Brimob dinilai sebagai isyarat tindakan tegas Kepolisian terhadap pelaku kejahatan begal maupun geng motor yang membuat kekacauan.
Baca Juga: Kapolri: Perusuh Aksi di Petamburan Bertato, Kantongi Bayaran Rp 6 Juta
Meski belum bisa segera dipastikan kapan tepatnya peristiwa dialog antara Kapolri Tito dan anggota Brimob itu terjadi, serta di mana lokasi tepatnya, yang pasti isi dari video versi 15 detik itu sudah membantah "kesimpulan" dari video pendek yang belakangan viral. Di mana video 6 detik yang viral itu sendiri bahkan sudah banyak ditambahi narasi berisi tuduhan dan hujatan, seperti misalnya: "Masyarakat boleh ditembak... Ditembak pakai senjata yang dibeli oleh uang masyarakat..."
Tito Karnavian sendiri bukan baru kali ini diterpa hoaks yang memojokkan sekaligus mendiskreditkannya. Belum lama ini misalnya, Tito juga sempat disebarluaskan "siap menembak mati perusuh sekalipun itu cucu Nabi", terutama melalui artikel yang berasal dari salah satu 'media' berbasis blog.
Kesimpulan
Jelas, video 6 detik yang viral itu telah dipotong sedemikian rupa dari video lebih utuh, kemungkinan sengaja dengan maksud hanya menampilkan potongan ucapan Tito Karnavian yang memancing kontroversi, bahkan kebencian. Artinya, video pendek 6 detik yang beredar luas itu tergolong hoaks, tepatnya disinformasi bertipe konten manipulatif (manipulated content).
Baca Juga: Kapolri: Senjata Serbu M4 untuk Tembaki Pendemo 22 Mei