Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pasangan Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno untuk ikut menenangkan massa yang mengikuti aksi 22 Mei, supaya tidak semakin parah seperti kerusuhan 1998.
“Tentu kami harapkan yang sama semuanya, semua pemimpin bangsa ini termasuk Prabowo, Sandiaga, untuk ikut serta menenangkan masyarakat itu,” kata Wapres JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Wapres meminta semua pihak untuk tenang sehingga situasi di Jakarta dapat kondusif. Apabila aksi massa semakin tidak terkendali, lanjut JK, maka bisa terjadi krisis ekonomi dan politik seperti pada 1998.
“Apabila terjadi kerusuhan, kerugiannya kepada kita semua, ekonomi kita secara keseluruhan, dan masyarakat akan kena. Ingat, peristiwa 98 akan persis terjadi apabila terjadi itu,” tambahnya.
Baca Juga: Demo 22 Mei di Jakarta, Stasiun MRT Bundaran HI Terpaksa Ditutup
Seperti yang terjadi Rabu, saat Aksi 22 Mei berlangsung, sejumlah kantor di kawasan Thamrin dan Sudirman tidak beroperasi karena adanya demonstrasi.
JK juga meminta supaya aksi massa tidak merusak fasilitas-fasilitas fisik karena akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
“Jangan kemudian aksi-aksi yang menyebabkan kerusakan fisik terjadi, sehingga mengorbankan masyarakat. Coba sekarang, ekonomi di Jakarta ini banyak bagian di Thamrin berhenti bekerja, itu kan kerugian kita semua. Karena kerusuhan-kerusuhan seperti ini akan menjadi krisis ekonomi,” ujarnya.